Pembacaan alkitab, 2 raja-raja 5:1-19A
Orang Aram pernah
keluar bergerombolan
dan membawa tertawan
seorang anak perempuan
dari negeri Israel. Ia
menjadi pelayan pada
isteri Naaman. Berkatalah
gadis itu kepada
nyonyanya: "Sekiranya
tuanku menghadap nabi
yang di Samaria itu, maka
tentulah nabi itu akan
menyembuhkan dia
dari penyakitnya"
(2 RAJA-RAJA 5:2-3)
Ia seorang kepala bagian rumah tangga di
gereja. Setiap Sabtu dan Minggu, ia bertugas menjaga agar semua peralatan
elektronik dan perabot tetap rapi dan berfungsi dengan baik. Selain itu, ia
juga harus mengatur kebersihan gedung, toilet, dan keteraturan tempat parkir.
Ketika ada jemaat yang kurang sabar karena kesulitan parkir, ia dicari untuk
dicaci. Hampir tak ada orang menghargai sumbangsihnya, meskipun ibadah nyaris
selalu berjalan baik dan lancar. Terlepas dari perlakuan jemaat, ia tetap setia
dan sabar melaksanakan tugasnya.
Alkitab
juga menyisipkan kisah tentang orang-orang yang tidak dipandang oleh manusia.
Inilah keunikan Tuhan yang kerap kali memilih orang kecil dan kurang berarti
untuk melaksanakan kehendak-Nya (lihat 1 Korintus 1:27). Di balik mukjizat
penyembuhan Tuhan atas diri Naaman, ada jasa seorang gadis kecil yang tak
dikenal namanya. Ia hanyalah tawanan yang diperhamba oleh orang Aram, musuh
bangsanya. Namun, iman dan kasihnya menggerakkan Naaman yang sakit kusta untuk
mencari kesembuhan lewat nabi Tuhan, Elisa. Naaman bahkan kemudian bertekad
untuk menyembah hanya kepada Allah Israel (ayat 17).
Semua
orang, mulai dari yang paling sederhana dapat dipakai untuk melakukan pekerjaan
Tuhan. Yang dituntut dari kita adalah ketaatan dan kerendahan hati. Ketaatan
kita dapat menjadi sarana di tangan Tuhan untuk menggenapi kehendak-Nya. Tidak
penting siapa yang memperoleh penghargaan. Yang penting Tuhan dikenal dan
dimuliakan.
Tuhan tidak pernah meremehkan yang kecil dan kurang berarti,
asalkan kita melayani-Nya dengan hati tulus dan bersungguh hati.