Pembacaan alkitab, yeremia 7:1-15
Sudahkah menjadi
sarang penyamun di
matamu rumah yang
atasnya nama-Ku
diserukan ini? Kalau
Aku, Aku sendiri melihat
semuanya, demikianlah
firman TUHAN.
(YEREMIA 7:11)
D
|
alam cerita Ali Baba atau dongeng 1001
malam lainnya kerap muncul tokoh penyamun. Para penyamun itu selalu lari ke
gua, ke sarangnya, tiap kali selesai merampok. Mengapa? Karena di sarang itu
mereka merasa aman dan puas bersenang-senang, sebelum keluar untuk merampok
lagi. Mungkinkah rumah ibadah hari ini berpotensi menjadi “sarang penyamun”?
Bacaan kita hari ini menunjukkan Allah yang
tidak mau hadir dalam ibadah umat Israel (ayat 3 dan 7). Mengapa? Karena
perilaku dan sikap hati mereka seperti penyamun: masuk ke rumah ibadah hanya
mencari rasa aman, tetapi tingkah laku mereka tidak pernah berubah (ayat 8-10).
Kemungkinan besar para pemimpin di Bait Tuhan memiliki andil besar atas
penyalagunaan ibadah ini sehingga Tuhan menyebut perkataan mereka sebagai dusta
(ayat 4, bandingkan dengan pasal 23:16-17). Umat jadi merasa selalu di pihak
Tuhan dan diberkati Tuhan meski di luar Bait Tuhan terus mengulang kejahatan
(ayat 10). Mengerikan!
Gereja atau persekutuan kristiani bukanlah
tempat untuk mencari rasa aman dan berbagai alasan pemaaf untuk kelakuan kita
yang jahat. Jika selama ini kita mempraktikkan mental penyamun, mari bertobat!
Tuhan berkenan atas umat yang datang dengan gentar dan sesal mengakui segala
kebobrokannya, dan mau berbalik memperbaiki hidup bersama-Nya. Mari berdoa agar
gereja-gereja di Indonesia dipenuhi dengan makin banyak anak-anak Tuhan yang
hidupnya sungguh-sungguh diubahkan oleh Firman dan menjadi agen perubahan di
tengah bangsa yang dikenal saleh tetapi masih sarat dengan kejahatan dan malapetaka
ini.
Gereja
dipanggil untuk hadirkan ibadah sejati:
Hidup umat
yang sesuai firman setiap hari.