Pembacaan alkitab, keluaran 34:10-17
Berawas-awaslah, ...
janganlah engkau sujud
menyembah kepada
allah lain, karena
TUHAN, yang nama-Nya
Cemburuan, adalah
Allah yang cemburu.
(KELUARAN 34:12-14)
“Mami, saya sedang biacar dengan Mami, kenapa
Mami malah bicara terus dengannya?” protes Sean, anak teman saya, ketika ibunya
asyik mengobrol dengan saya. Sean cemburu. Ia ingin perhatian yang tak terbagi.
Ia butuh perhatian ibunya. Ia protes ketika sang ibu sibuk mengurusi hal selain
dirinya.
Tuhan
menyebut diri-Nya sebagai Allah yang cemburu (ayat 14). Apakah Tuhan begitu
membutuhkan perhatian, sehingga tidak rela jika umat-Nya itu mengurusi “allah”
lain? Dan, jika tidak diperhatikan, Dia bisa protes, marah, dan membuat
umat-Nya susah? Jaug dari gambaran itu. Ayat 10-11 menunjukkan pada kita betapa
dahsyatnya Tuhan. Dia berkuasa melakukan segala sesuatu, bahkan menentukan
hidup mati bangsa-bangsa! Dan Tuhan bertujuan agar melalui umat-Nya, Israel,
segala bangsa “akan melihat perbuatan TUHAN” (ayat 10b). Namun, ketika hati
umat-Nya berpaut pada yang lain, mereka tidak lagi dapat menjadi cerminan
kemuliaan Tuhan. Mereka merusak kehormatan Tuhan karena menggantikan Tuhan
dengan sesuatu yang tidak sebanding dengan-Nya (14-17). Inilah yang tidak
dikehendaki Tuhan!
Sungguh,
kita patut gemar sekaligus bersyukur memiliki Tuhan yang cemburu, bukan karena
Dia kekanak-kanakan atau membutuhkan kita, melainkan karena Dia memang adalah
satu-satunya Pribadi yang layak menerima segala penghormatan dari ciptaan-Nya.
Seperti bangsa Israel, kerapkali kita juga lebih memilih mengikuti apa yang
baik menurut pandangan manusia. Sikap kita tidak menunjukkan bahwa Tuhan layak
dihormati dan ditaati. Ingatlah, Tuhan kita adalah Allah yang cemburu. Mari
hidup bagi kehormatan-Nya!
Tuhan cemburu bukan karena membutuhkan kita,
tetapi karena hidup kita hanya dapat dipenuhkan di dalam Dia.