Pembacaan
alkitab, lukas 5:12-16
Lalu Yesus
mengulurkan tangan-
Nya, menyentuh orang
itu, dan berkata, "Aku
mau, jadilah engkau
tahir." Seketika
itu juga lenyaplah
penyakit kustanya.
(LUKAS 5:13)
Setahun lamanya saya dan pendeta melayani komunitas orang
kusta tanpa bekal wawasan medis, dan saya tertular. Itu baru saya sadari saat
kuliah dan tinggal di asrama. Dokter menjamin penyakit ini bisa dikondisikan
tidak menular, bahkan mudah disembuhkan. Namun, karena stigma negatif terhadap
penderitanya belum banyak berubah, bapak asrama yang bijaksana setuju saya
menjalani pengobatan secara rahasia.
Tindakan Yesus menyembuhkan pengidap kusta dalam bacaan
hari ini sungguh di luar dugaan. Dia menyentuh orang itu (ayat 13).
Mengagetkan, sebab itu melanggar hukum agama dan berisiko menularkan penyakit.
Penderita kusta dalam budaya Yahudi ada dalam kondisi tidak tahir – mengidap
dosa. Bukan hanya kesembuhan, Yesus juga “menularkan” kesejukan bagi jiwa yang telah lama
merindukan kasih dan penerimaan melalui sentuhan-Nya. Perintah Yesus agar orang
itu menghadap para imam (ayat 14) adalah supaya kesembuhannya mendapat
pengesahan hukum dan haknya untuk mendapat penerimaan dalam masyarakat kembali
dipulihkan.
Hari ini para ODHA (Orang Dengan HIV / AIDS) banyak
mengalami kepahitan para penderita kusta abad pertama: sulit sembuh dan
terkucilkan. Mereka perlu menerima kabar anugerah bahwa Tuhan menerima dan
mengasihi mereka. Berita baiknya, sentuhan—jabat tangan dan pelukan
hangat—bukanlah media penularan dan dapat menjadi salah satu ekspresi kasih
yang bisa kita berikan. Di hari AIDS sedunia ini, mari bersama berdoa agar
anak-anak Tuhan dimampukan mengasihi para penderita AIDS dengan kasih Kristus,
dan dengan hikmat Tuhan, usaha-usaha dunia medis dapat menemukan terapi yang
efektif bagi ODHA.
Ada mukjizat sederhana yang dirindukan ODHA:
Sentuhan kasih dan penerimaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar