Pembacaan
alkitab, yesaya 61
... Ia telah mengutus
aku untuk
menyampaikan kabar
baik kepada orang-
orang sengsara, dan
merawat orang-orang
yang remuk hati
(YESAYA 61:1)
Hanya pemberian kecil dan doa singkat,
tetapi itu membuat sepasang mata di depan saya memerah “Baru kali ini ada yang
begitu peduli sama saya,” ujarnya lirih. Ia mengaku jarang sekali berdoa.
“Mungkin nantilah saya mikir tentang Allah, sekarang saya hanya mau cari uang
untuk anak saya.” Meski tak terucap gamblang, sikapnya menunjukkan siapa Allah
baginya. Pribadi yang jauh di atas sana dan tak cukup peduli dengan orang lemah
seperti dirinya.
Namun, kita tahu bahwa
Allah peduli. Yesaya dan nabi-nabi lainnya diutus untuk memberitakan rahmat
Allah kepada yang lemah dan miskin. Allah sendiri datang sebagai manusia di
dalam Yesus Kristus untuk menyentuh manusia secara fisik. Dia berkeliling untuk
menghibur dan memulihkan. Dia ikut merasakan bahkan menanggung penderitaan
sampai ke atas salib (bandingkan ayat 1-2 dengan Lukas 4:18-21). Yesus datang
untuk mewartakan betapa Allah memperhatikan dan berkehendak membebaskan manusia
dari kebutaan fisik dan hati, dari penindasan dan ketidakadilan. Tidakkah para
pengikut Yesus juga dipanggil untuk mewartakan kabar baik yang sama?
Hari ini, enam benua
bersehati dalam Hari Doa Sedunia untuk Orang-orang yang Miskin dan Sengsara (Global Day of Prayer for the Poor and
Suffering). Mari ikut menggerakkan keluarga dan komunitas kita untuk
berseru kepada Allah bagi jutaan penduduk dunia yang membutuhkan kesembuhan,
keadilan, keamanan, air bersih, tempat tinggal, pelayanan kesehatan,
pendidikan, dan pekerjaan, Mohon Allah membangkitkan dan memperlengkapi
orang-orang kristiani, termasuk diri kita, untuk mewartakan tahun rahmat Tuhan
kepada mereka yang membutuhkan.
Apa yang akan kita doakan, berikan, dan lakukan untuk menjadi
saluran rahmat Tuhan bagi yang miskin dan menderita?