Senin, 05 Desember 2011

Jika Tuhan Menghendaki

 

Pembacaan Alkitab: YAKOBUS 4:13-17       

JikaTuhan

menghendakinya,
kami akan hidup
dan berbuat ini
dan itu
(Yakobus 4:15)

H

idup di dunia itu singkat. Kata pepatah Jawa, “urip mung mampir ngombe” [hidup itu hanya mampir minum]. Gambaran hidup manusia dalam Alkitab juga sama singkatnya. Seperti suatu giliran jaga malam, seperti mimpi, seperti bunga, dan rumput, seperti angin dan bayangan (Mazmur 90:4-5; 103:15; 144:4).
            
Bagaimana harus menata hidup dalam waktu yang seperti “uap” ini? Rasul Yakobus menasihatkan agar umat percaya tak mengandalkan diri sendiri, tetapi memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan (ayat 15-16). Kita melakukan ini dan itu “jika Tuhan menghendakinya....” Ungkapan ini jelas bukan hanya bagian dari sopan santun agar seseorang terlihat rendah hati dan rohani atau alasan menghibur diri menghadapi berbagai ketidakpastian. Namun, merupakan ekspresi ketundukan Tuhan mengakui bahwa Dialah pemegang kendali atas hidup ini. Kehendak-Nya, isi hati-Nya penting bagi kita.
             
Dr. Michael Griffiths, dalam buku Ambillah Aku Melayani Engkau, berkata: “Kita punya satu hidup untuk ditempuh. Mungkin sudah kita lalui seperempat, sepertiga, setengah, bahkan mungkin lebih dari itu. Apa yang sudah kita lalui itu sudah lampau, dan takkan kembali lagi. Tetapi bagaimana dengan yang masih sisa? Apakah yang akan kita lakukan dengan itu?” Hidup itu singkat; tak terduga. Mari membuat perencanaan dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan pekerjaan di awal tahun ini, dengan sungguh-sungguh mengakui kedaulatan Tuhan menundukkan diri pada kehendak-Nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar