Sabtu, 10 Desember 2011

Tak Perlu Dpikir?

 

Pembacaan alkitab: efesus 4:11-16


...sampai kita semua
telah mencapai kesatuan
iman dan pengetahuan
yang benar tentang
Anak Allah,...sehingga 
kita bukan lagi anak-
anak, yang diombang-
ambingkan oleh berbagai
angin pengajaran, oleh
permainan palsu manusia
dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan
(EFESUS 4:13,14)



P
ernah lihat kaki seribu? Bayangkan kalau hewan berkaki banyak ini berjalan sambil sibuk mengamati kakinya sati demi satu, berusaha mempelajari mekanisme langkahnya. Jalanya bakal kacau. Daripada kacau, bukankah sebaiknya ia tak usah berpikir? Serupa dengan itu, banyak orang merasa iman tak perlu banyak dipikir. Makin sederhana, makin baik. Mempelajari teologi mengancam kesederhanaan iman. Bukankah kita dinasihatkan untuk menjadi seperti anak-anak (childlike)? Pemahaman pengajaran adalah bagian para “hamba Tuhan” dan “teolog”. Jemaat “awam” cukup belajar mengenai kerohanian yang praktis.
Kontras dengan itu, Alkitab menggambarkan bahwa pertumbuhan menuju kedewasaan yang menyeluruh (ayat 15) juga meliputi menjadi dewasa dalam “iman dan pengetahuan yang benar” akan Tuhan. Artinya, kita justru harus dengan sengaja memikirkan dan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan (ayat 13, lihat juga 2 Petrus 3:18). Inilah sebenarnya arti kata teologi (teos=Tuhan+logos=pengetahuan, pemahaman). Orang dengan pemahaman yang benar akan Tuhan tidak akan mudah “diombang-ambingkan” (ayat 14). Menjadi seperti anak-anak dalam iman bukan berarti menjadi childish atau kekanak-kanakan (1 Korintus 14:20).
Seberapa banyak aspek pertumbuhan ini kita perhatikan? Kita tak mungkin mencintai, melayani, dan menyembah Pribadi yang tak kita kenal atau yang kita kenal secara samar. Di tahun yang baru ini, mari cari dan gunakan tiap sarana pertumbuhan yang ada untuk menolong kita makin dewasa dalam pengenalan akan Tuhan.  


 


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar