Rabu, 29 Februari 2012

Paduan Suara "Amin"

Pembacaan alkitab, filipi 1:1-11

Aku mengucap
syukur kepada
Allahku karena
persekutuanmu
dalam Berita Injil
mulai dari hari
pertama sampai
sekarang ini
(FILIPI 1:5)


K
etika mengunjungi kebaktian beberapa gereja di Korea Selatan, ada satu hal yang membuat saya penasaran. Jemaat yang hadir berulang kali menanggapi pengkhotbag dengan kata “Amin”. Menariknya, suara mereka nyaris selalu bersamaan, seperti sebuah paduan suara. Saya tahu di Indonesia tanggapan “Amin” ada, namun umumnya sendiri-sendiri. Rasa penasaran saya terjawab setelah mengikuti kebaktian kesekian kalinya, dan mendengar tentang partisipasi nyata gereja-gereja Korea Selatan dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia. Semua gereja dari pelbagai latar-belakang mendidik jemaatnya untuk mengabarkan Injil dan mendukung pekabaran Injil. Tidak heran, ketika kalimat-kalimat khotbah berisi ajakan memberitakan Injil, tanggapan spontan mereka pastilah “Amin”.

Partisipasi dalam pemberitaan Injil juga merupakan kesan buat yang tertanam di hati Paulus setiap kali mengingat jemaat di Filipi (ayat 5). Salah satu wujudnya, mereka memberikan bantuan untuk mencukupi kebutuhan Paulus sebagai pemberita injil lintas budaya (lihat pasal 4:15,16,18). Tindakan kasih tersebut tentunya didasari kerinduan agar injil diberitakan, bukan hanya dari satu orang, tapi seluruh jemaat. Surat Filipi memuat ucapan terima kasih dari sang rasul kepada mereka.

Ada satu hal yang sama-sama “diaminkan” baik oleh gereja-gereja di Korea Selatan, maupun jemaat Filipi. Hati mereka penuh kerinduan memberitakan Injil ke segala bangsa. Apakah keyakinan dan kerinduan yang sama juga meliputi hati kita dan menggerakkan tindakan kita untuk mengambil bagian secara nyata?
  

Ketika hati menyatu dalam berita sukacita
Langkah kita pun akan berpadu untuk mengabarkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar