Sabtu, 25 Februari 2012

Perseteruan

Pembacaan alkitab, lukas 12:13-21


"...waspadalah
terhadap segala
ketamakan,
sebab walaupun
seorang berlimpah-
limpah hartanya,
hidupnya tidaklah
tergantung pada
kekayaannya itu"
(LUKAS 12:15)



“K
alau harta dan kuasa sudah menutupi mata hati, tetangga, teman , saudara biarpun seiman tidak ada artinya, toleransi di wilayah sempit tidak ada. Yang ada Cuma menghasilkan uang sebanyak-banyaknya, sekalipun menyebabkan orang lain menderita,” Demikian seorang pembaca mengomentari berita KOMPAS 11 Agustus 2011 tentang pembangunan pelabuhan senilai 1,1 miliar dolar di Kuwait yang memicu ketegangan dengan Irak. Maklum, wilayah perairan Irak menyempit dan situasi ekonomi dan perdagangan mereka pun bisa terjepit.

Perseteruan akibat harta, entah itu dalam lingkup antar negara, organisasi atau anggota keluarga, bukanlah hal yang baru. Orang-orang pada zaman Yesus juga mengalaminya. Bacaan kita hari ini memuat salah satu kasus pertengkaran antar saudara akibat warisan. Tampaknya mereka sampai saling tidak bicara, hingga meminta Yesus menjadi pengantara mereka (ayat 13-14). Yesus memberi peringatan keras: hidupmu tidak tergantung pada kekayaanmu. Lewat perumpamaan yang tajam, Yesus menunjukkan betapa timbunan harta tak berdaya menolong ketika nyawa pemiliknya diambil Sang Pencipta pada saat yang tak terduga (ayat 20-21). Ketika bertemu Tuhan, baru ia menyadari kebodohannya menghabiskan hidup hanya untuk menumpuk harta!

Hati yang tamak akan harta tega berbuat apa saja dan mengorbankan siapa saja, termasuk anak, istri, saudara, orang tua, dan sahabat, demi memuaskan keinginannya. Parahnya lagi, Tuhan dilupakan. Mari memeriksa diri hari ini. Waspadalah jika kita mulai lebih mengasihi harta daripada Tuhan dan sesama.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar