Jumat, 23 Maret 2012

Bertanya Kepada Tuhan

Pembacaan alkitab, 1 tawarikh 14:8-17

Allah akan
menerobos musuhku
dengan perantaraanku
seperti air menerobos
(1 TAWARIKH 14:11)


S
etiap orang selalu menginginkan keberhasilan dalam hidupnya, Dan, kunci untuk menggapai keberhasilan, misalnya dengan belajar tekun serta bekerja keras. Itu sajakah? Mari melihat pengalaman Daud dan mengamati apa yang menjadi kunci keberhasilannya.

Kabar penobatan Daud menjadi raja telah sampai di telinga orang Filistin dan mereka berencana menangkap Daud. Peperangan bukanlah hal baru bagi Daud; kemenangan-kemenangan telah banyak ia raih. Wajar jika ia, dengan percaya diri dan dengan mengandalkan strategi perang yang ia pelajari, maju bersama pasukannya. Namun, tidak demikian ceritanya. Dalam dua kesempatan berbeda, Daud selalu bertanya kepada Allah sebelum berperang (ayat 10,14) dan kemudian menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya (ayat 11,15). Usai kemenangan gemilang yang pertama, mengalir pengakuan dari mulut Daud: “Allah telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos “ (ayat 11). Ia mengaku bahwa ia hanyalah perantara. Allah-lah yang menerobos di antara kekuatan lawan; masuk seperti air. “Bertanya kepada Tuhan” bukanlah formula keberhasilan. Dengan bertanya, sesungguhnya Daud tengah menundukkan diri pada kuasa-Nya, mengikuti cara Tuhan, dan mengandalkan-Nya.

Dalam menjalani hidup, kita kerap dihadapkan pada pilihan, keputusan, dan tantangan yang tak gampang. Apakah kita berdoa dan bertanya kepada Tuhan saat menghadapi semua itu? Lebih jauh lagi, apakah dengan bertanya kepada-Nya, kita juga tengah mengalas hati dengan penundukan diri dan kesepian diri menjalani perintah-Nya menurut cara ketaatan untuk menjalankan perintah itu.



Bertanya dan mencari kehendak Tuhan
berarti mempersilakan Dia memimpin di depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar