Sabtu, 17 Maret 2012

Cermin Allah

Pembacaan alkitab, 2 korintus 3

Kita semua
mencerminkan kemuliaan
Tuhan dengan muka
yang tidak berselubung.
Karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan
yang adalah Roh, maka
kita sedang diubah
menjadi serupa dengan
gambar-Nya, dalam
kemuliaan yang
semakin besar
(2 KORINTUS 3:18)


M
endengar “Just Do It”kita teringat pada sepatu olahraga Nike. Mendengar “Enak Dibaca dan Perlu” kita teringat pada majalah berita mingguan Tempo. Mendengar “Life Is Good” kita teringat pada produk elektronik LG. Kita mengenal produk-produk yang diiklankan, tetapi biasanya tidak tahu orang atau agen periklanan yang mencetuskan kalimat pengingat yang mewakili produk tersebut.

Seperti peran agen periklanan bagi produk iklannya, demikianlah kira-kira peran kita bagi Allah. Paulus menggambarkannya sebagai “mencerminkan kemuliaan Tuhan”. Dalam terjemahan lain, misalnya versi King James, dikatakan “memandang kemuliaan Tuhan seperti di dalam cermin”. Manakah yang betul? Paulus memakai istilah bahasa Yunani katoptrizomai  yang dapat diartikan keduanya. Ia mengacu pada pengalaman Musa di Gunung Sinai. Di atas gunung, Musa memandang sekilas kemuliaan Allah. Ketika ia turun dari gunung, “cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya” (ayat 7). Dengan memandang kemuliaan Tuhan, kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya.

Paulus hendak mendorong kita untuk hidup berpusat pada Tuhan. Kita memandang Tuhan antara lain dengan meluangkan waktu untuk bersekutu secara pribadi dengan Dia. Selanjutnya, dalam interaksi keseharian dengan sesama, kita mesti mencerminkan kemuliaan Tuhan melalui sikap, pikiran, ucapan, dan tindakan kita.


Memandang kemuliaan Allah dan memancarkannya
adalah kebahagiaan tertinggi bagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar