Pembacaan alkitab, roma 10:4-15
Bagaimana orang
mendengar tentang
Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?
(ROMA 10:14C)
s
|
aya kerap mendengar orang kristiani yang
berdiskusi tentang nasib orang-orang yang ada di tempat terpencil atau yang
belum pernah mendengar karya Kristus. Namun, dari nada dan nuansanya, diskusi
itu tidak muncul dari keprihatinan akan nasib mereka yang belum mendengar
Injil. Diskusi lebih diwarnai keinginan untuk memuaskan otak dengan
memperdebatkan hal-hal yang rumit di seputar topik ini.
Paulus menuliskan hal yang lebih penting
untuk kita ketahui dan lakukan daripada sekadar memperdebatkannya. Ia menekankan
bahwa siapa saja yang mengaku Yesus adalah Tuhan Juru Selamat akan diselamatkan
(ayat 9-10). Namun, orang hanya bisa sampai pada pengakuan semacam ini kalau ia
pernah mendengar Berita Injil (ayat 14). Ini menunjukkan betapa pentingnya
seseorang yang menyampaikan kabar baik itu kepada mereka. Menjadi tugas setiap
orang percaya untuk menjadi penyampai Kabar baik tersebut. Para pemberita Injil
inilah yang lebih dibutuhkan daripada seorang pemenang debat yang tidak pernah
berangkat menginjili. Gereja yang sehat haruslah lebih banyak mengutus
pemberita Injil daripada menyelenggarakan seminar penginjilan.
Sungguhkah kita mencemaskan nasib mereka
yang belum pernah mendengar Injil? Adakah kerinduan dalam diri kita, melihat
banyak orang menjadi percaya dan mengaku Yesus itu Juru Selamat, serta hidup
memuliakan-Nya? Diskusi tanpa aksi dan kecemasan semata bukanlah jalan keluar.
Energi yang dipakai untuk berdebat panjang tentang nasib orang di kekekalan
akan lebih berguna jika dipakai untuk mendoakan, merancang strategi
menyampaikan kabar baik, dan menjalankannya sepenuh hati.
Kalau kita
mulai bergerak hari ini,
kemungkinan
ada orang yang akan diselamatkan besok pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar