Pembacaan alkitab, mazmur 90:1-17
Ajarlah kami
menghitung hari-hari
kami sedemikian,
hingga kami beroleh
hati yang bijaksana.
(MAZMUR 90:12)
D
|
alam buku One Month To Live, Kerry dan Chris Shook menulis bahwa apabila
waktu hidup kita di bumi ini hanya tinggal satu bulan lagi, kita tentu akan
menghabiskan hari-hari secara berbeda serta dengan cara-cara yang unik. Para
penulis buku tersebut juga percaya bahwa kita akan mengalami kehidupan yang
lebih memuaskan, yang dapat meninggalkan sebuah warisan bagi kekekalan.
Kesadaran mengenai waktu hidup yang singkat
dapat memberi perubahan pada bagaimana kita menjalani kehidupan. Namun,
siapakah yang tahu masa hidup manusia selain Allah-Dia yang ada dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya (ayat 2)? Di hadapan Allah, manusia
hanyalah debu; kehidupan manusia seperti suatu giliran jaga malam (ayat 4),
seperti mimpi (ayat 5), seperti rumput yang pagi berkembang dan sore lisut-layu
(ayat 6). Apakah yang dapat dikerjakan selama masa tujuh puluh tahun-serta
“bonus” sepuluh tahun yang mungkin kita jalani jika isinya, kata pemazmur,
hanyalah tahun-tahun kesukaran dan penderitaan (ayat 10)? Dalam keadaan seperti
itu, pemazmur memohon Tuhan mengajarnya menghitung hari (ayat 12). Dengan
begitu, manusia tahu betapa singkatnya kehiduan ini; dan menjadi bijaksana
dalam menjalaninya. Pemazmur juga memohon pada Tuhan yang kekal, kasih setia
yang mengenyangkannya di waktu pagi dan sukacita yang mengimbangi hari-hari
kesusahan.
Membandingkan kesementaraan manusia dengan
kekekalan Tuhan serta ketidaktahuan kita akan akhir kehidupan semestinya
membuat kita memercayakan diri kepada Yang Maha Tahu. Dengan kesadaran itu,
mari jalani hidup ini dengan bijaksana demi meninggalkan warisan berharga bagi
sesama dan memegahkan nama-Nya.
Kesadaran
bahwa waktu kita sangat terbatas
hendaknya
menjadikan kita arif dalam pemanfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar