Rabu, 18 April 2012

"Bapa, Muliakanlah Nama-Mu!"

Pembacaan alkitab, yohanes 12:20-36


  “Sekarang jiwa-Ku
terharu dan apakah yang
akan Kukatakan? Bapa,
selamatkanlah Aku dari
saat ini? Tidak, sebab
untuk itulah Aku datang
ke dalam saat ini. Bapa,
muliakanlah nama-Mu!”
(YOHANES 12:27-28A)


P
ernahkah Anda dicekam ketakutan yang sangat, hati gundah-gelisah, rasanya sangat ingin berteriak? Kurang lebih seperti itulah pergolakan emosi Tuhan Yesus menjelang hari ia disalib, yang diterjemahkan: “hati-Ku cemas” (BIS), “I am storm-tossed [badai menerjangku]” (The Message), “My soul is deeply troubled [jiwaku sangatlah gelisah]” (NLT).

Yesus tahu “telah tiba saatnya” Bapa akan menyatakan kemuliaan-Nya (ayat 23), dengan mengalahkan penguasa dunia, yaitu setan (ayat 31), dan membawa semua orang datang kepada-Nya (ayat 32). Namun, itu artinya Dia harus menderita dan mati disalib (ayat 33). Apa yang akan Anda doakan jika berada dalam posisi Yesus? Minta kekuatan ekstra? Mukjizat dari surga? Yesus tahu persis untuk apa Dia diutus ke dunia, mempermuliakan Bapa dengan jalan menyerahkan nyawa-Nya. Dan, Dia taat sampai mati. Doa-Nya, bukan minta di bebaskan dari situasi sulit, bahkan bukan kekuatan ekstra untuk bertahan, melainkan supaya Bapa mempermuliakan diri-Nya sendiri melalui ketaatan-Nya, itulah yang berkenan kepada Bapa (ayat 27-28).

Seperti Bapa telah mengutus-Nya, demikian pula Yesus telah mengutus kita yang telah diselamatkan-Nya ke dalam dunia ini (lihat Yohanes 17:18-20). Setan tak berdaya dan dunia tak dapat berdalih ketika keberadaan anak-anak Tuhan membuat-Nya makin dikenal dan dipuji. Bagaimana orang dapat melihat kemuliaan Tuhan melalui: konflik dalam rumah tangga, pekerjaan yang berat, tabungan yang menipis, dan berbagai situasi sulit yang Dia izinkan terjadi dalam kehidupan kita saat ini?






Tuhan dimuliakan
melalui ketaatan dalam hari terkelam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar