Kamis, 19 April 2012

Kasih dan Hukuman

Pembacaan alkitab, Hosea 5:8-6:6

Mari kita, akan berbalik
kepada Tuhan, sebab
Dialah yang telah
menerkam dan yang
akan menyembuhkan
kita, yang telah
memukul dan yang
akan membalut kita
(HOSEA 6:1)


P
ernakah Anda mendengar ungkapan: “Anda tidak dapat mengasihi tanpa memberi”? Kasih kerap kali diidentikkan dengan tindakan memberi. Pemahaman ini tidak keliru, hanya tidak lengkap, karena kasih juga bisa diwujudkan dalam bentuk hukuman. Tujuannya, supaya orang yang dikasihi menyadari kesalahannya.

Demikian halnya seruan Hosea kepada umat Israel yang pada saat itu hidup dalam penyembahan berhala dan kefasikan. Digambarkan disini, Efraim terserang penyakit dan Yehuda terserang bisul. Bukannya berlari kepada Tuhan, mereka malah ke Asyur, minta penyembuhan kepada raja ‘Agung’ (ayat 13). Akibat dari ketidak setiaannya, mereka menerima hukuman yang tak ringan: Tuhan “menerkam” dan “memukul” mereka (ayat 1). Tuhan menghendaki umat pilihan hidup setia dan percaya kepada pribadi dan kuasa-Nya, bukan kepada berhala atau ilah lain. Tuhan menghukum supaya hidup umat pilihan kembali seturut perintahnya. Dalam hukuman terselip kasih Allah kepada Israel. Dan, siapapun yang berbalik; mengaku salah dan mencari riwayat-nya (ayat15) akan dipulihkan – Dia “sembuhkan” dan “balut” (ayat 1) serta Dia “hidupkan” (ayat 2).

Kita meyakini bahwa Allah mengasihi kita. Namun, saat kita membelakangi Allah, kasih-Nya kerap kali dinyatakan melalui penghukuman. Hukuman menjadi sarana Allah mendisiplin kita. Bagaimana respons kita saat menerima disiplin dari Allah? Bersyukurlah untuk kasih-Nya. Jangan mengeraskan hati. Kini saatnya berbalik, mengaku bersalah, dan kembali mencari wajah-Nya.


Saat kita memilih untuk menempuh jalan yang salah,
hukuman dapat mengembalikan kita melangkah di jalan Allah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar