Pembacaan alkitab, 1 tesalonika 5:12-22
Bersukacitalah
senantiasa. Tetaplah
berdoa. Ucapkanlah
syukur dalam segala
hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di
dalam Yesus Kristus
bagi kamu.
(1 TESALONIKA 5:16-18)
P
|
ada 1960, Dean Denler, suami Ruth Meyers
(penulis 31 Days of Praise), dirawat
karena kanker terminal. Saat itulah ia memutuskan untuk membuat kamar rumah
sakitnya suatu tempat kediaman istimewa bagi Tuhan. “Aku akan memuji Tuhan
sepanjang kekekalan,” katanya kepada Ruth, “tapi hanya selama waktuku yang
singkat di bumi aku dapat membawa kesukaan bagi-Nya dengan memuji Dia di tengah
kesakitan.” Ketika meninggal, teman dekatnya berkata, “Kamar Dean menjadi suatu
tempat suci, ranjangnya sebuah mimbar; dan semua yang datang untuk menghiburnya
diberkati.” Lagu pujian memang tidak menyembuhkan fisik Dean. Namun, orang
dapat mencermati bagaimana pujian yang lahir dari hati penuh syukur mengubah
cara pandangnya terhadap penyakit; dan membawa orang lain memuliakan Allah.
Paulus juga berpesan agar jemaat di
Tesalonika bersyukur dalam segala hal (ayat
18). Mengapa? Sebab itulah yang dikehendaki Tuhan. Ya, Anda tidak salah baca. Mengucap
syukur dalam segala hal adalah kehendak Kristus. Sukacita dan syukur jemaat
Tesalonika menjadi teladan bagi banyak orang, bukan karena segala sesuatu
lancar bagi mereka (lihat 1 Tesalonika 1:6-9). Penindasan tidak menghalangi
hati yang dipenuhi syukur melahirkan pujian bagi Tuhan.
Dalam hal apa atau saat-saat seperti apakah
Anda memuji Tuhan-bersukacita dan bersyukur kepada-Nya? Apakah pujian Anda
kepada Tuhan kerap dipengaruhi keadaan sekitar? Pujilah Tuhan, sebab itulah
kehendak-Nya. Itu menyukakan hati-Nya, dan membawa orang lain memandang
kemuliaan-Nya.
Bersyukurlah
dalam segala hal,
Tunjukkan betapa
Tuhan layak dipuji dalam segala situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar