Pembacaan alkitab, wahyu 19:1-21
Kemudian aku mendengar
seperti suara himpunan
besar orang banyak,
seperti deru guruh
yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena
Tuhan, Allah kita,
Yang Mahakuasa,
telah menjadi raja.
(WAHYU 19:6)
S
|
aya tak pernah melewatkan satupun tayangan X-men. Namun, saat film terbaru tayang dan mengisahkan asal-usul
salah satu tokohnya, Wolverine, saya merasa tidak terlalu antusias. Alasannya,
saya sudah tahu seperti apa akhir ceritanya: Wolverine pasti tetap hidup. Kalau
ia mati, kisah X-men akan berantakan.
Lalu saya sadar bahwa meski saya sudah tahu akhir ceritanya, saya belum tahu
bagaimana cerita itu berkembang hingga selesai. Inilah yang membuat X-men menarik.
Demikian juga dengan akhir dunia. Kitab Wahyu membeberkan akhir
cerita: Tuhan pasti mengalahkan Si Jahat, menyempurnkan kembali Kerajaan-Nya,
dan memulihkan kembali seluruh ciptaan. “Binatang itu pun tertangkap dan
bersama-sama dengan dia nabi palsu .... Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke
dalam lautan api yang menyala-nyala dengan belerang” (ayat 20). Namun begitu,
tahu bagaimana cerita berakhir tak boleh membuat kita berdiam diri. Kebenaran
ini memberi kita hak istimewa untuk ambil bagian dalam jalan cerita serta
mengalami bagaimana akhir ceritanya; menjadi bagian dari orang-orang yang
berseru: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, yang telah
menjadi raja”. Marilah kita bersuka cita dan bersorak-sorai, dan memuliakan
Dia! ...” (ayat 6-7).
Mari ambil bagian dalam cerita tersebut; terlibat dalam karya
pelayanan-Nya. Tak terbatas pada pelayanan gerejawi, tetapi juga pekerjaan,
keluarga, masyarakat, bahkan dunia. Diiringi keyakinan pengharapan bahwa apa
yang kita lakukan tidak sia-sia; kita tahu bahwa pada akhirnya Dia yang kita
layani akan bertakhta sampai selama-lamanya.
Pengetahuan akan akhir cerita dunia seharusnya mendorong kita
antusias melayani Tuhan dalam hidup di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar