Pembacaan alkitab, matius 27:1-10
Pada waktu Yudas,
yang menyerahkan Dia,
melihat bahwa Yeus
telah dijatuhi hukuman
mati, menyesallah ia...
lalu pergi dari situ dan
menggantung diri.
(MATIUS 27:3,5)
P
|
ernakah Anda merasa bersalah dan menyesal setengah mati setelah
melakukan sesuatu? Saya cukup sering mengalaminya. Seringkali rasa sesal itu
begitu kuat mencengkram saya sehingga sepanjang hari saya tidak bisa melakukan
hal lain. Saya malu dan marah pada diri sendiri dan biasanya tidak ingin bertemu
dengan siapa pun. Bahkan, pernah berpikir ingin lenyap dari dunia ini.
Saya pikir, itulah yang juga dirasakan oleh Yudas setelah
menjual Yesus (ayat 3). Menyesal. Akan tetapi, rupanya menyesal (Yunani: metamellomai)
tidak menjamin adanya pertobatan. Tenggelam
dalam penyesalan, Yudas pergi menggantung diri (ayat 5). Mungkin ia terlalu
malu untuk mengakui kesalahannya kepada murid-murid yang lain. Ia kehilangan
kesempatan menerima pengampunan Tuhan. Kontras dengan Petrus yang menangisi
dosanya, tetai kemudiaan kembali mengikut Tuhan (lihat pasal 26: 75, Yohanes
21). Dalam bagian Alkitab yang lain dukacita Yudas disebut dukacita dari dunia
(lihat 2 korintus 7: 10). Pusatnya adalah diri sendiri. Sementara, dukacita
menurut Allah “menghasilkan pertobatan”. Kata pertobatan dalam bahsa Yunani adalah metanoia, yang artinya berubah pikiran atau berbalik dari dosa.
Sungguh baik jika kita menyadari kesalahan kita dan menyesal.
Namun,jangan biarkan penyesalan membuat kita tidak bisa melanjutkan hidup
seperti Yudas. Datanglah kepada Tuhan dalam pengakuan yang jujur. Carilah rekan
yang dewasa rohani untuk mendampingi dalam proses tersebut. Metanoia.
Tinggalkanlah dosa dan mulailah babak baru bersama Tuhan.
Menyesal saja membawa duka.
Menyesal dan berubah membawa kemenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar