Jumat, 15 Februari 2013

Hidup Baru


Pembacaan alktab, efesus 4:17-32

... supaya kamu
dibarui di dalam roh
dan pikiranmu, dan
mengenakan manusia
baru, yang telah
diciptakan menurut
kehendak Allah di
dalam kebenaran 
dan kekudusan yang
sesungguhnya.
(EFESUS 4:23-24)
Selama 16 tahun, John Kovancs tinggal di terowongan kereta api bawah tanah nan gelap. Saat ada perbaikan terowongan, ia terpaksa mencari tempat tinggal baru. Suatu saat, ia terpilih menjadi orang pertama yang memenangkan program “mengubah tunawisma menjadi penghuni rumah tetap” yang diadakan The New York Times. John meninggalkan tempat tinggal lamanya dan menjadi petani organik di New York. Katanya, “Udara di luar sini terasa lebih baik. Saya tak akan merindukan kehidupan lama saya. Saya tak akan kembali ke sana lagi.”

Pernyataan John semestinya juga mewakili sikap hati kita dalam menjalani kehidupan manusia baru di dalam Kristus. Paulus menyebutnya “menanggalkan manusia lama” dan “mengenakan manusia baru” (ayat 22-23). Mengapa mesti menanggalkan  manusia lama? Manusia lama itu jauh dari hidup yang berasal dari Allah (ayat 18). Oh, adakah yang lebih buruk daripada hidup yang jauh dari Allah? Hidup yang diliputi kebodohan dan kekerasan hati; membuat perasaan menjadi tumpul sehingga hawa nafsu, serakah, dan perbuatan cemarlah yang dilakukan setiap kali (ayat 19). Sementara, mengenakan manusia baru berarti dibarui dalam roh dan pikiran (ayat 23); diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (ayat 24). Jadi, ada perubahan selera dan orientasi hidup; meneladan Kristus (ayat 20); ramah, penuh kasih mesra, saling mengampuni (ayat 32).

Masihkah kita menginginkan manusia lama? Dalam hal apa kita cenderung berbalik kepada manusia lama? Mari mohon pengampunan Tuhan. Diiringi pertolongan Roh Kudus, serukanlah komitmen John Kovancs: “Saya tak akan kembali ke sana lagi!”   




Manusia baru memunculkan selera hidup yang baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar