Pembacaan
alktab, efesus 4:17-32
... supaya kamu
dibarui di dalam roh
dan pikiranmu, dan
mengenakan manusia
baru, yang telah
diciptakan menurut
kehendak Allah di
dalam kebenaran
dan kekudusan yang
sesungguhnya.
(EFESUS 4:23-24)
Selama 16 tahun, John Kovancs tinggal di terowongan kereta
api bawah tanah nan gelap. Saat ada perbaikan terowongan, ia terpaksa mencari
tempat tinggal baru. Suatu saat, ia terpilih menjadi orang pertama yang
memenangkan program “mengubah tunawisma menjadi penghuni rumah tetap” yang
diadakan The New York Times. John
meninggalkan tempat tinggal lamanya dan menjadi petani organik di New York.
Katanya, “Udara di luar sini terasa lebih baik. Saya tak akan merindukan
kehidupan lama saya. Saya tak akan kembali ke sana lagi.”
Pernyataan John
semestinya juga mewakili sikap hati kita dalam menjalani kehidupan manusia baru
di dalam Kristus. Paulus menyebutnya “menanggalkan manusia lama” dan
“mengenakan manusia baru” (ayat 22-23). Mengapa mesti menanggalkan manusia lama? Manusia lama itu jauh dari
hidup yang berasal dari Allah (ayat 18). Oh, adakah yang lebih buruk daripada
hidup yang jauh dari Allah? Hidup yang diliputi kebodohan dan kekerasan hati;
membuat perasaan menjadi tumpul sehingga hawa nafsu, serakah, dan perbuatan
cemarlah yang dilakukan setiap kali (ayat 19). Sementara, mengenakan manusia
baru berarti dibarui dalam roh dan pikiran (ayat 23); diciptakan menurut
kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (ayat 24).
Jadi, ada perubahan selera dan orientasi hidup; meneladan Kristus (ayat 20);
ramah, penuh kasih mesra, saling mengampuni (ayat 32).
Masihkah kita
menginginkan manusia lama? Dalam hal apa kita cenderung berbalik kepada manusia
lama? Mari mohon pengampunan Tuhan. Diiringi pertolongan Roh Kudus, serukanlah
komitmen John Kovancs: “Saya tak akan kembali ke sana lagi!”
Manusia baru memunculkan selera hidup yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar