Pembacaan alkitab, matius 5:27-30
Setiap orang
yang memandang
perempuan serta
menginginkannya,
sudah berzina dengan
dia di dalam hatinya
(MATIUS 5:28)
a
|
pa yang kita ingat dari hari Kartini? Kebaya dan sanggul klasik?
Atau perjuangannya mengangkat harkat perempuan, yang pada zamannya dianggap
lebih rendah dari laki-laki? Ya, Kartini gemas karena perempuan di zamannya
dianggap sebagai makhluk lemah, kodratnya hanya untuk melayani laki-laki dan
mengerjakan urusan remeh-temeh di rumah. Sebab itu, perempuan tak perlu pendidikan tinggi. Cukup laki-laki saja.
Alkitab mengajar kita bahwa laki-laki dan perempuan memilki
harkat yang sama, karena keduanya diciptakan menurut gambar Allah (kejadian 1:
27). Kita tentu berharap Israel, umat pilihan Allah, menjunjung tinggi nilai
ini. Namun, peringatan Yesus kepada mereka yang memandang perempuan serta
menginginkannya (maksudnya, memandang dengan nafsu berahi) memberi indikasi
bahwa ada kecenderungan tersebut dalam masyarakat pada zaman-Nya.
Kita perempuan tak lagi direndahkan dalam pendidikan dan karier:
namun, benarkah harkat perempuan masa kini lebih dihargai dibandingkan zaman
Kartini? Apakah sosok perempuan yang diangkat berbagai industri media dan
hiburan di sekitar kita menunjukan harkat perempuan sebagai gambar Allah yang
terhormat; atau justru mendorong lebih banyak orang memandang perempuan dengan
cara tidak pantas? Bagaiman kita menyikapinya? Pikirkan prinsip seorang
kristiani berikut ini: “para laki-laki yang mengikut Yesus menjaga mata mereka
demi kebaikan perempuan dan kemulian Tuhan yang menciptakannya. Para perempuan
yang mengikut Yesus memperlakukan tubuhnya menurut nilai-nilai Yesus, bukan
nilai-nilai dunia”.
Menjunjung
kesamaan harkat antara laki-laki dan perempuan
berarti
saling menghormati sebagai sesama gambar Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar