Pembacaa alkitab, amsal 28:1-10
Orang fasik lari,
walaupun tidak ada
yang mengejarnya,
tetapi orang benar
merasa aman seperti
singa muda.
(AMSAL 28:1)
p
|
ernakah Anda berusaha tak terlihat ketika kendaraan polisi
lewat, padahal ia tidak sedang mengejar Anda? Pernakah kita berusaha membela
diri 2dalam percakapan, padahal sebenarnya tidak ada orang yang mengkritik
perkataan kita? Kalau pernah, kita takkan menemui kesulitan saat membaca ayat
1: “ orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya”.
Ada sesuatu yang membuat orang fasik lari. Jelas bukan karena
mereka orang-orang penakut. Pada kenyataannya, orang fasik dalam kebodohannya
bisa melakukan tindakan-tindakan berisiko tinggi, misalnya: menerobos lampu
merah, memakai obat terlarang, korupsi dan sebagainya. Namun, seperti Adam
bersembunyi ketika mendengar langkah Tuhan (kejadian 3: 8), ada nurani yang
Tuhan berikan untuk memberitahu bahwa ia “tidak aman” di hadapan Tuhan
(bandingkan Roma 1: 18). Sebaliknya, “orang benar merasa aman seperti singa
muda”. Siapa mereka? Alkitab tidak memaksudkan mereka yang mengandalkan
kebenarannya sendriri, tetapi orang-orang yang dibenarkan oleh Tuhan (Mazmur
32: 1-2), yang hatinya telah dibersihkan dari nurani yang jahat sehingga beroleh
keberanian menghadap Tuhan, hati mereka tidak lagi menuduh mereka (1 Yohanes 3:
21).
Jika kita telah dibenarkan Tuhan, kita akan hidup menundukkan
dari Firman-Nya. Aturan manusia yang sesuai dengan Firman Tuhan kita penuhi
bukan karena dikejar rasa bersalah. Aturan manusia yang tidak sesuai dengan
Firman Tuhan kita tentang dengan berani dan berhikmat. Kebenaran Tuhan itulah
modal kita untuk “merasa aman” di hadapan Tuhan dan manusia.
Rasa aman sejati datang dari hidup yang sudah dibenarkan
dan diselaraskan dengan kebenaran Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar