Selasa, 05 Juni 2012

Warga Kota Allah


Pembacaan alkitab, wahyu 21:9-27

Tetapi tidak akan masuk
ke dalamnya sesuatu
yang najis, atau orang
yang melakukan kekejian
atau dusta, melainkan
hanya mereka yang
namanya tertulis 
di dalam alkitab kehidupan
Anak Domba itu
(WAHYU 21:27)


K
ota mana yang menurut Anda paling baik dan menyenangkan untuk  ditinggali? Adik saya senang dengan pekerjaannya di Jakarta, tetapi tidak senang menetap di sana karena sering macet dan banjir. Teman saya menikmati kebersihan dan keteraturan Singapura, tetapi menurutnya kota itu agak membosankan.
Yohanes mendapatkan penglihatan tentang sebuah kota yang lebih baik daripada semua kota yang pernah dilihatnya. Begitu indahnya hingga Yohanes menyebut berbagai batu berharga untuk menggambarkannya (ayat 11-21). Jelas itu bukan kota mati yang membosankan karena ia juga melihat “bangsa-bangsa” dan “raja-raja” beraktivitas didalamnya (ayat 23-26). Dan, yang paling luar biasa, kota itu disebutkan penuh dengan kemuliaan Tuhan (ayat 11) karena Tuhan memang berdiam di sana (ayat 22-23). Hidup bersama Sang Pencipta yang memiliki pengetahuan dan kreativitas tak terbatas bukankah pasti takkan pernah membosankan? Ada catatan lain yang penting: di dalam kota itu tidak ada dosa (ayat 27). Tempat yang bebas dari pencuri, pendusta, pengejek, pembunuh, dan semua pelaku kejahatan lainnya.
Kita yang telah ditebus oleh Kristus, Sang Anak Domba Allah, dan setia sampai akhir kelak akan tinggal di kota itu (Wahyu 14: 1-6, 12; 20: 12). Pernakah kita memikirkan apa yang akan kita lakukan dan percakapkan setiap hari disana? Dalam kota yang berpusat kepada Tuhan, tentu setiap aktivitas kita akan bercerita tentang kebenaran dan keadilan Tuhan; kekudusan dan kasih-Nya; kemuliaan dan kehormatan-Nya. Menyadari masa depan kita nanti, mengapa tidak memulainya dari sekarang?


Mari hidup sesuai status kita: warga kota Allah yang mulia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar