Pembacaan alkitab, lukas 23:33-43
Ya Bapa, ampunilah
mereka sebab mereka
tidak tahu apa yang
mereka perbuat.
(LUKAS 23:34)
Kata “tidak tahu” kerap punya arti berlapis.
Benarkah seorang mahasiswa “tidak tahu” sehingga tidak bisa mengerjakan tugas
kuliahnya? Benarkah seseorang “tidak tahu” ketika ia mengambil milik orang lain
tanpa permisi? Benarkah seorang karyawan “tidak tahu” ketika tugas yang
diberikan padanya tidak kunjung selesai? Jika benar-benar “tidak tahu” tentunya
mereka tidak bisa dipersalahkan bukan? Lain halnya jika alasan itu ternyata
diberikan untuk menutupi kemalsan, kecerobohan, dan ketidakpeduliannya.
Jika orang-orang
yang menyalibkan Yesus benar-benar “tidak tahu” apa yang mereka perbuat,
bukankah itu berarti mereka tak bersalah? Mengapa Yesus memohon Bapa mengampuni
orang tak bersalah? Jika membaca seluruh Injil, kita melihat bahwa sebenarnya
Yesus sudah memberikan cukup bukti bahwa Dia Mesias, Anak Allah. Penyakit,
angin ribut, setan-setan, bahkan maut takluk pada-Nya. Pengajaran-Nya penuh
hikmat dan kuasa. Orang-orang melihat langit terbuka dan mendengar suara yang
menyatakan bahwa Yesus Anak Allah. Yesus sendiri menyatakan diri sebagai Anak
Allah. Jadi, “mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” di sini perlu dipahami
bukan sebagai kondisi tak bersalah. Mereka seharusnya tahu dengan banyaknya
bukti yang mereka lihat. Mereka bersalah karena mengabaikan semua itu dan
menyalibkan Mesias. Sebab itu, mereka juga memerlukan pengampunan.
Adakah
hal-hal yang jelas tidak sesuai firman Tuhan, tetapi masih kita lakukan? Mohon
pengampunan-Nya dan jangan lagi abaikan kebenaran-Nya. Adakah hal-hal yang
memang kita tidak tahu, apakah sesuai kehendak-Nya atau tidak? Jangan abaikan
firman yang sudah Dia berikan. Buatlah daftar hal-hal yang selama ini belum
pernah Anda lihat dengan pandangan alkitabiah, lalu selidikilah apa kata
Alkitab tentang hal itu.
Dua pilihan
ketika kita tidak tahu:
cari tahu
atau tidak mau tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar