Pembacaan alkitab, keluaran 16:1-12
Ake telah mendengar
sungut-sungut orang
Israel; katakanlah kepada
mereka: Pada waktu
senja kamu akan makan
daging dan pada waktu
pagi kamu akan kenyang
makan roti; maka kamu
akan mengetahui, bahwa
Akulah TUHAN, Allahmu.
(KELUARAN 16:12)
Pernah ke restoran? Di sana kita dilayani
oleh para pelayan. Kita memanggil mereka apabila perlu saja, lalu kita tinggal
menunggu pesanan kita. Kalau makanan lama muncul, kita menggerutu. Kalau cepat,
kita cukup berkata “terima kasih”. Kita tidak merasa perlu kenal lebih jauh
dengan si pelayan. Yang penting mereka melaksanakan tugasnya dengan baik, kita
senang dan puas.
Perhatikan
sikap orang Israel dalam bacaan kita hari ini: mereka bersungut-sunggut ketika
butuh makanan (ayat 2). Dulu, mereka bersyukur memuji Tuhan ketika dibebaskan
dari perbudakan Mesir (lihat Keluaran 15). Akan tetapi, kini mereka jengkel
karena Tuhan tidak menyediakan makanan pada saat dibutuhkan (ayat 3). Sikap
bangsa Israel tersebut persis seperti memperlakukan seorang pelayan, bukan?
Tuhan kemudian memang mengirim makanan, bahkan dengan cara yang luar biasa.
Manna di pagi hari dan burung puyuh di petang hari. Bukan karena Tuhan bisa
seenaknya disuruh, melainkan karena Dia menginginkan agar umat-Nya tahu dan
kenal dengan sungguh-sungguh bahwa Dialah Tuhan, Allah yang berkuasa memelihara
mereka (ayat 12).
Apakah
kita juga memperlakukan Tuhan seperti pelayan restoran? Berdoa hanya di kala
butuh, lalu harap-harap cemas menunggu jawaban-Nya. Bersungut-sungut apabila
jawaban-Nya terlambat atau tidak seperti yang kita minta. Bersyukur sebentar
jika doa terkabul, kemudian melupakan-Nya di tengah kesibukan. Apabila ada
kebutuhan mendesak, barulah kita kembali bersimpuh kepada-Nya. Mari membuat
komitmen hari ini, untuk tidak berseru pada Tuhan bahwa dalam situasi sulit,
melainkan mencari wajah-Nya senantiasa.
Allah yang memelihara kita bukan pelayan. Dia Tuhan
yang mengundang kita mengenal-Nya dalam segala situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar