Pembacaan alkitab, mazmur 1:1-6
"Berbahagialah
orang ... yang
kesukaannya ialah
Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan
Taurat itu siang
dan malam."
(MAZMUR 1:1-2)
Donald S. Whitney mengamati bahwa “banyak
jiwa yang merana adalah para pembaca Alkitab yang tekun.” Mengapa? Karena
mereka hanya membaca saja, dan tidak merenungkannya. Ia menulis, “Jika kita tidak hati-hati, perkataan Alkitab hanya
akan menjadi aliran kumpulan kata yang melewati pikiran kita. Segera setelah
kata-kata itu lewat dalam pikiran kita ... kita harus segera mengalihkan
perhatian pada hal yang sekarang ada di hadapan kita. Ada begitu banyak hal
yang harus kita olah dalam otak kita; jika kita tidak menyerap beberapa di
antaranya, tidak ada yang akan memengaruhi diri kita.”
Yang
disebut pemazmur “berbahagia” juga bukan orang yang sekadar membaca firman
Tuhan, tetapi yang merenungkannya siang
dan malam. Merenungkan firman Tuhan berarti menyerapnya masuk dalam sistem
berpikir kita. Pikiran yang dipengaruhi firman Tuhan inilah yang membuat orang
tidak lagi suka berdekatan dengan dosa (ayat 1). Orang yang suka merenungkan
firman Tuhan diibaratkan seperti pohon di tepi aliran air. Agar tidak layu, air
haruslah diserap dan mengaliri semua bagian di dalam pohon itu, bukan sekadar
lewat.
Seberapa
banyak Anda “merenungkan” firman Tuhan selama ini? Pakailah 25-50 % waktu
pembacaan Alkitab untuk merenungkan satu ayat, frasa, atau kata. Lontarkan
pernyataan. Berdoalah. Buatlah catatan tentang hal itu. Pikirkan sedikitnya
satu cara untuk menerapkannya. Jangan buru-buru. Benamkan diri Anda dalam
firman. Jangan lagi biarkan jiwa Anda merana karena karena tak sempat menyerap
apa-apa. Biarkan firman itu mengaliri dan menyegarkan Anda, memengaruhi hidup
Anda dan membuat Anda berbuah-buah pada musimnya.
Makin
banyak membaca Firman, makin kita akan menguasainya.
Makin
banyak merenungkan firman, makin kita akan dikuasainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar