Pembacaan
alkitab, lukas 2:8-14
"Kemuliaan bagi
Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai
sejahtera di bumi di
antara manusia yang
berkenan kepada-Nya."
(LUKAS 2:14)
Seorang pengusaha yang sedang stres diajak
temannya mengikuti sebuah seminar manajemen stres. Salah satu saran dari
pembicara seminar itu adalah: “Lepaskan stres Anda dengan menceritakan masalah
Anda kepada seseorang yang bisa mendengarkan.” Ia lalu menambahkan bahwa salah
satu cara terbaik adalah berbicara kepada hewan kesayangan. Sang pengusaha
sangat jengkel. Ia membayar mahal sebuah tiket seminar hanya untuk mendengarkan
saran bahwa ia harus memiliki hubungan dari hati ke hati takkan bisa membantu
membereskan konflik-konflik pemicu stres yang ia alami dan menghadirkan damai
di hatinya.
Natal membawa kabar
baik bahwa Yesus datang untuk membawa damai sejahtera di bumi (ayat 14). Damai
yang akan dinikmati oleh orang-orang yang “berkenan kepada Tuhan”. Bagaimana
mungkin manusia berdosa bisa diperkenan Allah? Jelas bukan dengan usahanya
sendiri. Orang paling saleh di dunia pun tak luput dari kekhilafan di hadapan
Allah yang mahasuci dan membenci dosa. Manusia butuh Jurus Selamat yang akan
membebaskan mereka dari dosa-dosa yang menyebabkan mereka tak dapat hidup dalam
damai dengan Allah dan dengan sesama.
Rick Warren menulis:
“Kedamaian dunia takkan ada tanpa kedamaian di tengah bangsa-bangsa. Kedamaian
bangsa takkan ada tanpa kedamaian di tengah komunitas kita. Kedamaian komunitas
takkan ada tanpa Raja Damai bertakhta dalam hati kita.” Ia benar. Jika Anda
merindukan damai yang sejati, mengapa tidak datang kepada Sumber-Nya?
Bagaimana damai dapat tercipta dalam hidup kita
jika kita sendiri belum berdamai dengan Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar