Pembacaan
alkitab, 1 yohanes 2:15-17
Janganlah kamu
mengasihi dunia dan apa
yang ada di dalamnya ...
dunia ini sedang lenyap
dengan keinginannya,
tetapi orang yang
melakukan kehendak
Allah tetap hidup
selama-lamanya.
(1 YOHANES 2:15, 17)
Seorang duta besar diutus ke sebuah negara
yang sangat berbeda dari negara asalnya. Berbulan-bulan lamanya ia harus
beradaptasi dengan bahasa dan budaya di sana. Namun, bayangkanlah jika ia
menjadi begitu terpikat dengan nilai-nilai dan tradisi negara tersebut. Ia
mulai menganggap negara itu sebagai negaranya sendiri. Apakah ia masih dapat
menjalankan tugasnya sebagai duta besar sebagaimana mestinya? Bisa jadi ia
tidak lagi objektif dan tak lagi berpihak pada kebijakan negara asalnya.
Rasul Yohanes mengingatkan
bahaya yang sama bisa terjadi pada orang-orang percaya. Karena tinggal di dalam
dunia, hati kita bisa begitu melekat pada berbagai hal di dalamnya (ayat 15).
Di sini rasul Yohanes tidak sedang menuding suatu gaya hidup tertentu, penampilan
tertentu, atau kepemilikan harta dalam jumlah tertentu. Ia sedang berbicara
tentang kondisi hati saat umat Tuhan menanggapi bahwa apa yang ditawarkan dunia
jauh lebih baik daripada apa yang ditawarkan Tuhan. Anggapan yang keliru! Dunia
yang hanya sekelumit dari ciptaan Tuhan, tidak akan bertahan. Apa yang
disediakan Sang Pencipta bagi masa depan anak-anak-Nya jelas jauh lebih baik
dan terjamin. Dunia ini bukanlah rumah kita.
Tidak ada salahnya
menikmati hal-hal baik yang Tuhan sediakan selama kita hidup di dunia. Namun,
entah itu musik, film, teknologi, pakaian, jabatan, atau yang lain, ketika itu
mulai menjadi tuntutan dan kebahagiaan kita bergantung pada pemuasannya,
waspadalah! Kita sedang mengasihi dunia lebih dari Tuhan, dan jelas akan
kehilangan hal-hal terbaik dari-Nya.
Kita tidak diutus ke tengah dunia untuk menyerupai dunia,
tetapi untuk menunjukkan bahwa Tuhan lebih berharga darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar