Pembacaan
alkitab, 1 korintus 11: 17-34
Sebab setiap kali
kamu makan roti ini
dan minum cawan ini,
kamu memberitakan
kematian Tuhan
sampai ia datang
(1 KORINTUS 11:17-34)
C
|
oba perhatikan
sikap jemaat, termasuk diri kita sendiri, saat mengikuti Perjamuan Kudus.
Beberapa orang melakukannya dalam rutunitas dan tanpa rasa. Bahkan, beberapa
orang lebih membahas tentang rasa anggur dan jenis roti yang dipakai, yang
mungkin tak sesuai dengan seleranya. Tak pelak lagi, di banyak gereja,
Perjamuan Kudus nyaris kehilangan maknanya.
Jemaat di
Korintus juga sempat mengalami hal yang sama. Mereka melakukan rutinitas
Perjamuan Kudus tanpa menghayatinya (ayat 20). Paulus mengingatkan, Perjamuan
Kudus diperintahkan oleh Kristus sendiri, dan setiap kali kita makan roti dan
minum anggur, kita sebenarnya sedang memberitakan kematian Tuhan (ayat 23-26).
Kematian ini tidak akan pernah sama dengan kematian siapapun. Bahkan kematian
akibat tidak mampu melawan maut yang menjemput, melainkan kematian yang
direncanakan dan digenapi sebagai wujud kasih yang besar. Tubuh yang tercabik
dan darah yang tercurah bercerita tentang luputnya manusia yang berdosa dari
murka Allah oleh pengorbanan Kristus. Melalui Perjamuan Kudus, jemaat Tuhan memberitakan
kematian-Nya sampai Dia datang kembali (ayat 26).
Sebab itu, tak
boleh kita mengangkat roti dan cawan dengan sikap remeh, apalagi angkuh. Kita
adalah sesama pendosa yang menerima anugerah pengampunan melalui kematian
Yesus. Tiap kali menghadap meja perjamuan, izinkan berita ini memenuhi sanubari
kita dengan rasa takjub sekaligus hormat kepada Tuhan. Banyak orang yang belum
memahami dan mengalami karya-Nya. Kitalah yang seharusnya memperkenalkan makna
roti dan cawan kepada mereka.
Yesus sudah mati bagi kita supaya kita hidup bagi Dia.
Mari menjadi pewarta kematian-Nya hingga Dia datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar