Pembacaan
alkitab, yohanes 10:11-21
Tidak seorang pun
mengambilnya dari
Aku, melainkan Aku
memberikannya
menurut kehendak-Ku
sendiri. Aku berkuasa
memberikannya dan
berkuasa mengambilnya
kembali. Inilah perintah
yang Kuterima dari
Bapa-Ku".
(YOHANES 10:18)
P
|
askah tiba.
Horeee ... seru banyak anak. Saatnya mendapat telur Paskah. Berbagai gereja
mungkin punya ragam tradisi dalam menyambut Paskah. Namun, bagaimana Paskah
membuat perbedaan dalam hidup kita?
Bacaan hari
ini memuat salah satu pernyataan Yesus yang sangat gamblang tentang diri-Nya.
Dia menggambarkan diri sebagai gembala yang baik, yang memberikan nyawanya bagi
domba-domba-Nya (ayat 11). Gambaran ini mungkin membangkitkan keharuan. Kalau
Dia sudah begitu mengasihi kita hingga menyerahkan nyawa-Nya, bukankah sudah
seharusnya kita balas kebaikan-Nya? (ayat 17-18) membuyarkan konsep ini. Yesus
yang mati dan bangkit bukanlah sosok tak berdaya dan memerlukan pertolongan
kita. Dia punya kuasa atas nyawa-Nya – kalau Dia mati, itu karena Dia
memutuskan untuk memberikannya; dan kalu Dia bangkit, itu karena Dia punya
kuasa untuk mengambilnya kembali. Para pendengar-Nya tercengang (ayat 19-21).
Engkau kerasukan setan dan gila, Yesus ! siapa yang punya kuasa seperti itu?
Namun, itulah faktanya. Yesus yang kita rayakan kebangkitan-Nya bisa bangkit
karena Dia Tuhan, yang memiliki kuasa atas kehidupan dan kematian.
Dan, bukankah
itu seharusnya memberi perbedaan yang besar dalam hari-hari yang kita jalani?
Kalau Yesus menggenggam kehidupan dan kematian di tangan-Nya, adakah hal lain
yang di luar kendali-Nya? Pasangan yang sulit, penyakit yang berat, masa depan
yang tak menentu, hidup setelah kematian. Paskah membuka mata kita kepada Siapa
kita berpaling. Ya, kepada Yesus, Sang Pemilik hidup-mati kita.
Kepada siapa diri ini sepenuhnya kuserahkan
kalau bukan kepada Pemegang kendali kehidupan dan kematian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar