Pembacaan alkitab, hosea 11:1-11
Aku tidak akan
melaksanakan murka-Ku
yang bernyala-nyala itu,
tidak akan membinasakan
Efraim kembali. Sebab
Aku ini Allah dan bukan
manusia, Yang Kudus di
tengah-tengahmu, dan
Aku tidak datang untuk
menghapuskan.
(HOSEA 11:9)
K
|
ita tentu tidak asing dengan cerita rakyat,
Malin Kundang. Cerita tentang seorang anak yang melupakan kebaikan ibu yang
telah membesarkannya. Setelah kaya, ia malu mengakui ibunya yang sudah tua dan
miskin. Ibunya berusaha menyadarkan, tetapi ia tetap tidak mau mengakui.
Akhirnya kesabaran sang ibu habis. Malin Kundang dikutuk menjadi batu.
Kesabaran sang ibu, sebagai manusia, ada batasnya.
Hosea menggambarkan hati Allah yang penuh
belas kasih dengan begitu indah. Meski begitu, kebaikan dan belas kasih-Nya
kerap kali dilupakan umat Israel. Mereka lupa bahwa Tuhanlah yang telah
membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, dan menolong sepanjang perjalanan
menuju tanah perjanjian (ayat 1). Ironisnya, bukannya mensyukuri kemurahan dan
pertolongan Tuhan, mereka malah menjauh dari Tuhan. Mereka berpaling menyembah ilah
lain (ayat 2-4,7). Sungguh bersyukur bahwa Tuhan bukan manusia Dia tak pernah
habis kesabaran seperti ibu Malin Kundang. Dia memberi disiplin pada umat-Nya
(ayat 5-6), namun tidak menghendaki umat-Nya “hangus” dan “binasa” (ayat 8-9).
Tuhan adalah pribadi penuh belas kasihan yang menghendaki umat-Nya bertobat.
Membaca bagian firman Tuhan hari ini
membawa kita kembali menyelami kebesaran kasih Tuhan, sekaligus menyadari
betapa kita sangat layak dimurkai. Bukankah kita pun sering berpaling dari-Nya
seperti bangsa Israel? Segala perbuatan-Nya dalam hidup kita terlupakan begitu
saja. Bersyukur bahwa Tuhan bukan manusia yang terbatas dalam kasih. Mari mohon
Tuhan menolong kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan.
Kasih ibu
sepanjanng jalan. Kasih Tuhan tidak ada batasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar