Pembacaan alkitab, mazmur 78:1-11)
kami tidak hendak
sembunyikan... tetapi
kami akan ceritakan
kemudian puji-pujian
kepada Tuhan dan
kekuatan-Nya, dan
perbuatan-perbuatan
ajaib yang telah
dilakukan-Nya.
(MAZMUR 78:4)
D
|
alam sebuah pertemuan guru dan orang tua,
peserta diminta menilai perbedaan dua daftar judul cerita sekolah minggu.
Daftar pertama: Adam dan Hawa, Nuh
Membuat Bahtera, Berani Seperti Daniel. Daftar kedua: Tuhan Menghukum Dunia dengan Air Bah, Tuhan Menyelamatkan Daniel dari
Gua Singa. Sangat jelas. Daftar pertama berbicara tentang manusia, yang
kedua tentang Tuhan. Alkitab merupakan satu kesatuan kisah Tuhan dan
rencana-Nya yang agung atas dunia ini, namun sering diajarkan dan diterima
orang sebagai kumpulan kisah teladan moral.
Yang demikian bukanlah tekad Asaf. Ia
mengajak segenap bangsanya untuk memperkenalkan Tuhan dan karya-Nya dari
generasi ke generasi (ayat 5-6). Asaf memulai dari dirinya sendiri (ayat 2-3).
Bukan hanya kebaikan dan kehebatan Tuhan yang ia ceritakan, tetapi juga
murka-Nya terhadap dosa (lihat ayat 12-72). Tak ada aspek yang disembunyikan
Asaf. Ia sengaja melakukannya dengan tujuan: supaya yang mendengar percaya
kepada Tuhan dan memegang perintah-perintah-Nya (ayat 7), tidak mengulangi
kesalahan para orang tua yang tidak setia (ayat 8).
Tentu tak
ada di antara kita yang berniat menyembunyikan kebenaran Tuhan. Namun, itu
bisa terjadi karena kita sendiri tidak memiliki pengenalan yang benar akan
Tuhan. Kita enggan belajar apalagi hidup dalam firman-Nya. Bagaimana bisa
membagikan sesuatu yang kita sendiri tidak punya? Mari bertekad seperti Asaf.
Mengenal dan memperkenalkan Tuhan dari generasi ke generasi, supaya mereka
percaya dan memegang perintah-perintah-Nya.
Sejauh mana
pengenalan kita akan Tuhan,
sejauh
itulah kita dapat menolong orang lain untuk mengenal-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar