Pembacaan alkitab, ratapan 3:21-32
Tetapi hal-hal inilah
yang kuperhatikan,
oleh sebab itu aku
akan berharap: Tak
berkesudahan kasih
setia Tuhan, tak habis-
habisnya rahmat-Nya,
selalu baru tiap pagi;
besar kesetiaan-mu!
(RATAPAN 3:21-23)
A
|
da hal-hal yang senang saya lihat di pagi
hari. Bunga-bunga yang semalam menguncup, kembali mekar berseri; anak-anak
sekolah melangkah penuh semangat; sayuran segar tertata rapi di gerobak penjual
sayur; langit biru membentang menggantikan gelap malam; sinar matahari yang
terasa hangat menyentuh kulit. Memperhatikan “sapaan Tuhan” itu, segala penat
kemarin seolah sirna, semangat saya diperbarui lagi.
Di tengah penderitaan, penulis kitab
Ratapan mengarahkan perhatiannya pada hal yang tepat. Ia tidak berfokus pada
situasi, tetapi pada kasih setia Tuhan. Ia memperhatikan pagi demi pagi
berganti, dan tahu bahwa itu dimungkinkan karena pemeliharaan Tuhan yang setia
(ayat 22-23). Ia sadar bahwa yang terpenting bagi jiwanya adalah Tuhan, bukan
hal yang lain (ayat 24). Di dalam penderitaan dan tekanan hidup, ia percaya
akan kebaikan Tuhan (ayat 25). Itulah sukacita dan pengharapannya. Sekalipun
tampaknya Tuhan tak segera menyelesaikan masalah, namun ia yakin Tuhan tahu
waktu yang terbaik untuk segala sesuatu, jadi ia pun menanti (ayat 26-32).
Hal apakah yang hari-hari ini merampas
perhatian Anda? Badai masalah? Tekanan hidup? Alihkan perhatian Anda kepada
Allah dan berharaplah kepada-Nya. Kesetiaan-Nya tampak jelas bahkan lewat
hal-hal sesederhana sinar mentari dan udara pagi. Perhatikan bagaimana Dia
mencukupkan dalam kebutuhan sehari-hari, bahkan ketika terkadang kita lupa
memohonnya. Perhatikan pertumbuhan karakter yang dimunculkannya dalam diri Anda
melalui beragam situasi sulit. Perhatikan pertolongan-Nya yang selalu tepat
waktu. Ya, perhatikan dan perhatikanlah lagi.
Arahkan
perhatian Anda dengan tepat:
Bukan pada
besarnya masalah tapi pada besarnya Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar