Pembacaan alkitab, roma 8:18-30
Demikian juga Roh
membantu kita dalam
kelemahan kita; sebab
kita tak tahu,
bagaimana sebenarnya
harus berdoa; tetapi roh
sendiri menyampaikan
permohonan kepada Allah
dengan keluhan-keluhan
yang tidak terucapkan.
(ROMA 8:26)
p
|
ernahkah Anda bingung saat hendak berdoa?
Misalnya saja saat menghadapi penyakit. Haruskah berdoa minta kesembuhan atau
mohon kekuatan untuk menanggungnya? Permintaan mana yang akan didengar Tuhan?
Haruskah berdoa untuk keluar dari sebuah tempat yang sulit atau mohon kasih
karunia untuk bertahan? Pada satu titik, saya sempat berhenti berdoa karena
merasa tidak yakin apakah saya berdoa sesuai kehendak Tuhan.
Bacaan hari ini memberi penghiburan luar
biasa: “Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita”. Paulus mengingatkan
jemaat di Roma bahwa sebagai anak-anak Tuhan, mereka memiliki pengharapan yang
mulia, sekalipun mereka masih hidup di tengah berbagai penderitaan, keluhan,
dan kesakitan di dunia ini (18-25). Dalam kelemahan itu, kita yang rindu berdoa
dengan penuh iman pun acap kali tidak tahu pasti apa yang Tuhan mau. Syukur
kepada Tuhan, ketika kita mengeluh dengan kerinduan bahwa kemuliaan Tuhan akan
dinyatakan (ayat 18-19), Roh Kudus membantu kita berdoa sesuai kehendak-Nya
(ayat 27). Dan, ketika Roh Tuhan sendiri yang berdoa, bukankah Dia pasti
mendengarkan?
Ada hal-hal yang jelas kita kenali sebagai
kehendak Tuhan, misalnya hidup dalam iman, kasih, dan kekudusan. Namun, kita
tidak diminta mengetahui tiap detail kehendak-Nya. Dia memahami ketidaktahuan
kita, dan karena itu Roh-Nya berdoa bagi kita. Yang diperhatikan-Nya bukan
ketepatan kata, melainkan kesungguhan hati yang merindukan kemuliaan-Nya
dinyatakan. Bersyukurlah bahwa karya Tuhan tidak dibatasi oleh kelemahan kita.
Tetaplah datang kepada-Nya di tengah situasi sesulit apa pun.
Ketika kita
merindukan kemuliaan Tuhan dinyatakan,
tiap
permohonan disempurnakan-Nya jadi doa yang diperkenan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar