Pembacaan alkitab, efesus 4:1-16
Sebab itu, aku, orang
yang dipenjarakan
karena Tuhan,
menasihatkan kamu,
supaya hidupmu
sebagai orang-orang
yang telah dipanggil
berpadanan dengan
panggilan itu.
(EFESUS 4:1)
Selagi jalan-jalan di
sebuah mal, bahu saya ditepuk dari belakang oleh seorang wanita. Ia menawarkan
jamu pelangsing perut. “Jamu ini akan mengecilkan perut Bapak dalam waktu dua
minggu. Terbuat dari bahan-bahan alami. Garansi uang kembali!” Saya berhenti
karena tertarik. Saat saya membalikan badan dan melihat sang tukang jamu, saya
terperangah. Ternyata ia seorang yang gemuk. Seketika itu juga, saya
membatalkan niat untuk membeli. “Buktikan dulu bahwa jamu itu efektif
melangsingkan kamu,” gumam saya.
Demikian pula dengan Injil. Pesan Injil
harus disertai dengan bukti Injil. Karakter ilahi adalah bukti Injil yang
terbaik. Secara spesifik, Paulus menyebutkan kerendahan hati, kelemahlembutan,
kesabaran, dan kasih yang saling membantu (ayat 2). Selain itu, kita harus
memelihara kesatuan Tubuh Kristus (ayat 3-6). Bayangkan ada orang kristiani
yang begitu antusias bercerita tentang Kristus, tetapi ia sendiri sombong,
kasar, tidak sabar, dan tidak peduli terhadap orang lain. Atau, bayangkan
sebuah gereja yang menggembar-gemborkan kasih Kristus, tetapi dipenuhi dengan
permusuhan di antara jemaatnya. Siapa yang akan tertarik dengan Injil Kristus
kalau kita, sebagai pembawa berita Injil, menunjukkan sikap dan perilaku
seperti ini?
Bagaimana orang-orang mengenal kita atau
gereja kita selama ini? Adakah mereka melihat karakter Kristus di dalam
tutur-laku kita? Apakah kita rajin membangun kesehatian gereja sendiri?
Karakter kita yang sudah diubahkan-Nya merupakan daya tarik bagi orang lain
untuk mengenal iman kita dalam Kristus.
Karakter orang percaya adalah kitab terbuka.
Orang akan menyimpulkan tentang Kristus
dari apa yang mereka baca melaluinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar