Pembacaan
alitakb, amsal 10:8-12
Kebencian menimbulkan
pertengkaran, tetapi
kasih menutupi segala
pelanggaran.
(AMSAL 10:12)
“saya sering menyebalkan ya?” tanya saya selepas minta maaf
kepada sahabat saya, sadar bahwa sangat sering sikap saya tidak baik, bahkan
mungkin menyakiti hatinya. “Kasih menutupi banyak dosa,” ia menggeleng seraya
mengutip sebuah ayat, “Aku sekarang baru bisa memahami kedalaman ayat itu,”
lanjutnya sambil tertawa.
Perkataan sahabat saya membawa saya mencari
dan merenungkan kembali ayat yang dikutipnya. Ternyata baik Perjanjian Lama
maupun Baru memuat nasihat ini: Amsal 10:12 yang kita baca hari ini, dan 1
Petrus 4:8. “Menutupi” di sini mengandung arti “mengampuni”, tidak hanya
menyembunyikan kesalahan agar tidak terlihat. Alkitab versi Bahasa Indonesia
Sehari-hari menerjemahkan: “cinta kasih mengampuni semua kesalahan.”
Pengampunan dalam Perjanjian Lama sering digambarkan dengan cara ini. Dosa yang
ditutupi sama dengan pelanggaran yang diampuni, demikian pula sebaliknya
(bandingkan Mazmur 32:1 dengan Nehemia 4:5).
Ketika benci melanda, kesalahan orang lain
menjadi begitu jelas. Pernahkah Anda mengalaminya? Sering upaya meminta
pendapat pihak ketika membuat kesalahan itu kian jelas, dan kebencian kian
besar. Firman Tuhan mendorong yang sebaliknya. Mengasihi itu mengampuni. Saya
sendiri adalah pendosa yang dosanya “ditutupi” kebenaran Kristus. Bukan karena
dosa sepele di mata Tuhan, namun karena kasih-Nya yang besar memilih untuk
membungkus saya dengan kebenaran-Nya daripada mengeskpos kebobrokan saya yang
mempermalukan-Nya. Meski tak mudah saya berdoa agar Tuhan melingkupi hati saya
dengan kasih-Nya, agar dapat berkata seperti sahabat saya: “Kasih menutupi
banyak dosa”. Kiranya ini menjadi doa Anda juga.
Kasih dari Tuhan seperti kasa obat:
menutupi untuk menyembuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar