Pembacaan
alkitab, 1 tawarikh 25:1-7
Jumlah mereka
bersama-sama saudara-
saudara mereka yang
telah dilatih bernyanyi
untuk TUHAN mereka
sekalian adalah ahli seni
ada dua ratus delapan
puluh delapan orang
(1 TAWARIKH 25:7)
Ssiapa yang tidak kagum dengan Wolfgang Amadeus Mozart?
Genius dari Austria yang pada usia enam tahun sudah tur keliling Eropa untuk
bermain biola dan piano di depan para bangsawan. Namun, tak banyak yang tahu
bahwa kehebatan bermusiknya ialah buah dari rangkaian latihan yang tekun. Dalam
bukunya Genius Explained, Michael
Howe, psikolog dari Universitas Exeter, menemukan bahwa Mozart sudah
menghabiskan waktu sedikitnya 3.500 jam untuk berlatih sebelum usianya yang
keenam.
Kita kerap kali
meremehkan kekuatan dari disiplin berlatih dalam pelayanan. Pada zaman Salomo,
para pelayan musik di bait Allah adalah orang-orang yang terpilih. Mereka
adalah para ahli seni yang pandai dan mahir bernyanyi serta memainkan alat
musik. Akan tetapi, mereka pun mementingkan latihan—sebab nyanyian mereka
ditujukan untuk Tuhan (ayat 7). Predikat mereka sebagai ahli seni bukanlah
dalih untuk tidak berlatih. Sebaliknya, karena mereka ahli seni, maka mereka
menyadari pentingnya latihan.
Apa yang sedang Tuhan
percayakan kepada kita saat ini? Mari kerjakan dengan kesadaran penuh untuk
terus mengasah diri setiap hari. Agar dapat menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang
handal di mana pun dan dalam bidang apa pun, kita perlu melatih kemampuan yang
sudah Dia berikan dengan serius dan setia, tidak hanya mengandalkan semangat
dan bakat belaka. Rencanakan dengan sengaja dan sediakan waktu untuk
meningkatkan wawasan, serta melatih keterampilan, secara efektif dan
terus-menerus, tidak hanya saat ada waktu luang sisa atau selagi mood. Pelayanan kita adalah bagi Dia,
Sang Raja Semesta, yang patut menerima pelayanan terbaik kita.
Bagi seorang pelayan Tuhan yang sejati,
latihan bukanlah imbuhan melainkan kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar