Pembacaan
alkitab, yesaya 30:18-26
... Tentulah Tuhan
akan mengasihani
engkau, apapbila
engkau berseru-
seru; pada saat ia
mendengar teriakmu,
ia akan menjawab.
(YESAYA 30:19)
Sebuah lirik lagu Ambon bertutur, “Siapa hendak tolong beta, beta ini susah’e.” Lirik ini bercerita
tentang kesedihan dan kesusahan orang yang hidup di perantauan, jauh dari
sumber-sumber pertolongan yang bisa didapat dan diandalkannya.
Pertolongan. Semua
orang yang pernah berada dalam kondisi terdesak dan tanpa daya tahu persis
betapa berartinya hal itu. Kitab Yesaya diawali dengan keluhan terhadap bangsa
yang tidak setia, hukuman demi hukuman ditimpakan, penindasan diizinkan. Akan
tetapi, Tuhan masih mau mendengar seruan mereka dan memperhatikan air mata
mereka. Tuhan menanti-nantikan saat untuk menyatakan kasih-Nya bagi orang-orang
yang menanti-nantikan-Nya (ayat 18). Tuhan bahkan bersegera untuk menjawab
seruan umat-Nya. Ia menunjukkan jalan-Nya (ayat 21) dan memberkati mereka (ayat
23-26). Ada saatnya nanti Dia membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas
pukulan. Dialah sumber pertolongan itu. Pertolongan Tuhan kian nyata bagi kita
saat Dia hadir dalam tubuh insani, turut merasakan kelemahan-kelemahan kita
(lihat Ibrani 4:15), dan menanggung dosa kita. Betapa bersyukur kita memiliki
Tuhan yang demikian!
Sebagai orang-orang
yang dipanggil untuk mencerminkan Tuhan di dunia ini, setiap kita yang telah
merasakan pertolongan, anugerah, dan kasih-Nya, seharusnya juga menjadi
perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong sesama. Tiap hari di sekitar kita ada
orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Kiranya kita tidak hanya puas menjadi
penonton-penonton yang duduk manis, tetapi menyediakan diri dipakai menjadi
saluran berkat, membawa mereka mengenal Tuhan, satu-satunya Penolong yang
sejati.
Tuhan menolong kita
agar kita dapat menolong sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar