Sabtu, 04 Mei 2013

Tidak Lagi Najis


Pembacaan alkitab, markus 5:21-34

Lalu kata-Nya kepada
perempuan itu, "Hai
anak-Ku, imanmu telah
menyelamatkan engkau.
Pergilah dengan damai
dan tetaplah sembuh
dari penyakitmu!"
(MARKUS 5:34)
Pernah memikirkan bagaimana kehidupan seorang perempuan yang sakit perdarahan selama 12 tahun? Bayangkan cucian bajunya setiap hari. Bayangkan betapa tidak nyamannya ia beraktvitas. Ia sudah berusaha berobat, menemui banyak dokter. Namun, hinggan tabungannya ludes, ia tak juga kunjung sembuh. Dalam tradisi Yahudi, perempuan dalam kondisi perdarahan dianggap najis, tidak dapat ambil bagian dalam ibadah di tempat kudus, dan apa yang disentuhnya juga ikut menjadi najis (Imamat 15). Mirip dengan rekan-rekan muslim saat berpuasa. Jika sedang haid, ibadah puasanya tidak diperhitungkan. Tentulah perempuan ini sangat frustasi dengan kondisinya.

Dalam situasi demikian, mendekati Yesus tentulah penuh perjuangan. Ia sedang dalam kondisi najis, dan apa yang disentuhnya akan ikut manjadi najis. Kalau sampai ketahuan, mungkin ia akan diusir atau dipukul. Menyentuh jubah Yesus tentu membuat ia bergumul. Bagaimana jika Yesus juga menolaknya? Betapa terkejutnya ia ketika Yesus mendadak berhenti dan mencari siapa yang menyentuhnya. Ia takut dan gemetar, tersungkur di depan Yesus (ayat 33). Akankah Yesus mempermalukannya? Ternyata sebaliknya. Yesus memberikan jaminan kesembuhan, bukan hanya untuk penyakitnya, tetapi juga untuk hatinya (ayat 31-34).

Bukankah kita sebenarnya tak berbeda dengan perempuan yang sakit perdarahan itu? Dosa menajiskan hidup kita. Siapakah yang layak mendekat pada Allah Yang Mahakudus, apalagi diterima oleh-Nya? Syukur kepada Allah di dalam Yesus Kristus yang tidak menolak saat kita datang dengan iman kepada-Nya. Mari mohon agar Dia membersihkan kita dari segala kenajisan kita.


Siapakah yang boleh mendekat pada Allah Yang Mahakudus,
kecuali ia telah dibersihkan oleh Kristus?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar