Pembacaan
alkitab, ezra 7:2B-8:20
Kemudian karena
tangan murah Allah
kami itu melindungi
kami, didatangkanlah
oleh mereka kepada
kami orang-orang
yang berakal budi
dari bani Mahli bin
Lewi bin Israel ...
(EZRA 8:18)
Jemaat gereja kami cukup banyak. Namun,
seperti masalah klise berbagai gereja, yang mau dan mampu melayani sangat
terbatas. Kami sungguh berdoa pada Tuhan agar ada tambahan orang untuk mengisi
kekosongan yang ada. Ketika satu per satu tenaga pelayan diberikan, kami
menyapa mereka dengan berkata, “Terima kasih telah menjadi jawaban Tuhan atas
doa kami.”
Masalah kekurangan
pekerja sudah dialami sejak zaman Ezra. Pada zaman Raja Artahsasta, Ezra
diperkenankan pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali ibadah di Bait Allah.
Sayang, di antara sekian banyak orang yang pulang bersamanya, ia tidak
mendapati orang-orang Lewi untuk penyelenggaraan kebaktian (ayat 15). Ezra
tidak mengambil jalan pintas mengganti peran khusus bani Lewi yang sudah
ditetapkan Tuhan. Ia membagikan kebutuhan spesifik itu kepada saudara-saudara
di Kasifya. Mendengar visi Ezra menyelenggarakan kembali kebaktian di Bait
Allah dan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, mereka pun berespons. Ezra
mengenali “tangan murah Allah” dalam semua proses itu.
Ketika mengalami
kekurangan pekerja dalam pelayanan, seberapa jauh kita melibatkan Allah? Bisa
jadi kita frustasi dan mengambil langkah yang keliru: mungkin memborong
pelayanan sendiri atau menurunkan standar pelayanan demi kebutuhan mendesak.
Ingatlah bahwa pelayanan adalah milik Allah, Dialah yang menetapkan bagian
tiap-tiap anggota dalam pembangunan tubuh-Nya. Mintalah Dia mengirim para
pekerja menurut cara-Nya. Informasikan kebutuhan pelayanan secara spesifik pada
sesama anggota tubuh Kristus. Dan, ketika kebutuhan terpenuhi, bersyukurlah
atas tangan murah Allah yang menjawab doa kita.
Tuhan memiliki orang yang tepat untuk pekerjaan-Nya.
Mintalah pekerja pada-Nya dan nantikanlah jawaban-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar