Sabtu, 06 Juli 2013

Penyebab Khawatir

Pembacaan alkitab, lukas 12:22-34

"Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah
khawatir tentang
hidupmu, mengenai
apa yang hendak kamu
makan, dan janganlah
khawatir pula tentang
tubuhmu, mengenai
apa yang hendak
kamu pakai".
(LUKAS 12:22)
Seseorang pernah menuliskan demikian: Jika makanan disadari sebagai penyambung hidup—bukan untuk memenuhi dan mengejar selera—masihkah manusia khawatir? Jika pakaian awalnya adalah untukmenutupi ketelanjangan—bukan untuk menghias tubuh—masihkah manusia khawatir? Dalam kenyataannya, rasa khawatir kerap menggeser rasa syukur yang seharusnya ada saat kebutuhan-kebutuhan dasar kita terpenuhi.

Tuhan Yesus, dalam satu kesempatan pengajaran, mengajak para murid untuk mempertimbangkan dua makhluk ciptaan lainnya. Burung gagak yang oleh bangsa Yahudi dianggap najis atau haram (lihat Imamat 11), tidak punya hikmat untuk membuat dan menyimpan makanan seperti manusia, tetapi Tuhan memberika mereka makan (ayat 24). Bunga bakung—yang masuk golongan bunga Anemon liar—tak punya kreativitas menenun bahan pakaian seperti manusia, tetapi Tuhan menghiasnya dengan keindahan yang lebih dari pakaian Raja Salomo (ayat 27). Betapa Tuhan memperhatikan segala ciptaan-Nya, bahkan yang lemah dan luput dari pengamatan manusia. Jika para murid masih meragukan pemeliharaan Tuhan yang demikian detail, tepatlah jika Yesus menyebut mereka sebagai orang yang kurang percaya! (ayat 28)

Kekhawatiran bisa menghantui ketika kebutuhan sudah beralih fungsi untuk memenuhi kehendak dan kepuasan diri. Kita menetapkan standar sendiri dan gelisah ketika Tuhan tidak memenuhinya. Hidup tidak lagi dijalani untuk Tuhan yang menciptakan kita dan bergantung pada pemeliharaan-Nya, tetapi untuk hasrat diri dan cara yang kita ingini. Adakah hal tersebut yang menyebabkan kekhawatiran Anda hari ini?



Kekhawatiran akan berganti kelegaan
ketika fokus pada diri dialihkan pada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar