Pembacaan
alkitab, lukas 12:22-34
"Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah
khawatir tentang
hidupmu, mengenai
apa yang hendak kamu
makan, dan janganlah
khawatir pula tentang
tubuhmu, mengenai
apa yang hendak
kamu pakai".
(LUKAS 12:22)
Seseorang
pernah menuliskan demikian: Jika makanan disadari sebagai penyambung
hidup—bukan untuk memenuhi dan mengejar selera—masihkah manusia khawatir? Jika
pakaian awalnya adalah untukmenutupi ketelanjangan—bukan untuk menghias
tubuh—masihkah manusia khawatir? Dalam kenyataannya, rasa khawatir kerap
menggeser rasa syukur yang seharusnya ada saat kebutuhan-kebutuhan dasar kita
terpenuhi.
Tuhan Yesus, dalam
satu kesempatan pengajaran, mengajak para murid untuk mempertimbangkan dua
makhluk ciptaan lainnya. Burung gagak yang oleh bangsa Yahudi dianggap najis
atau haram (lihat Imamat 11), tidak punya hikmat untuk membuat dan menyimpan
makanan seperti manusia, tetapi Tuhan memberika mereka makan (ayat 24). Bunga
bakung—yang masuk golongan bunga Anemon liar—tak punya kreativitas menenun
bahan pakaian seperti manusia, tetapi Tuhan menghiasnya dengan keindahan yang
lebih dari pakaian Raja Salomo (ayat 27). Betapa Tuhan memperhatikan segala
ciptaan-Nya, bahkan yang lemah dan luput dari pengamatan manusia. Jika para murid
masih meragukan pemeliharaan Tuhan yang demikian detail, tepatlah jika Yesus
menyebut mereka sebagai orang yang kurang percaya! (ayat 28)
Kekhawatiran bisa
menghantui ketika kebutuhan sudah beralih fungsi untuk memenuhi kehendak dan
kepuasan diri. Kita menetapkan standar sendiri dan gelisah ketika Tuhan tidak
memenuhinya. Hidup tidak lagi dijalani untuk Tuhan yang menciptakan kita dan
bergantung pada pemeliharaan-Nya, tetapi untuk hasrat diri dan cara yang kita
ingini. Adakah hal tersebut yang menyebabkan kekhawatiran Anda hari ini?
Kekhawatiran akan berganti kelegaan
ketika fokus pada diri dialihkan pada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar