Pembacaan
alkitab, matius 5:13-16
Lagi pula orang tidak
menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah
tempayan, melainkan di
atas kaki pelita sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah itu.
(MATIUS 5:15)
Kedua
anak perempuan teman saya punya cita-cita istimewa. Yang sulung ingin menjadi
hakim. Yang bungsu ingin menjadi jaksa. Mereka ingin menjadi para penegak
kebenaran dan pembela yang lemah. Saya bertanya bagaimana mereka bisa punya
cita-cita semulia itu. Dengan mimik serius layaknya orang dewasa salah satu
menjawab, “Aku belajar dari Alkitab, Tuhan sangat menentang ketidakadilan dan
kejahatan. Namun, itulah yang banyak terjadi sekarang.” Tiap mengingat mereka
saya terharu. Kedua anak itu rindu menjadi terang di tempat yang dianggap
banyak orang kotor, penuh kegelapan.
Yesus mengingatkan
murid-murid-Nya bahwa untuk memenuhi fungsinya, terang harus berada di tempat
yang tepat, yaitu di tempat yang bisa dilihat orang (ayat 16). Bukankah
“dilihat orang” itu terkesan sombong? Dalam konteks ini tidak, karena tujuannya
adalah orang dibawa memuji Tuhan, bukan kebaikan manusia. Berada di tempat yang
tepat dimaksudkan agar fungsi terang itu maksimal (ayat 15). Di manakah terang
paling berfungsi jika bukan ti tempat yang gelap? Kapan orang membutuhkan
cahaya untuk melihat kota di atas gunung atau beraktivitas di dalam rumah?
Bukankah pada saat gelap meliputi?
Kerap kali pelita
orang kristiani “tersembunyi” selama hari kerja, karena yang dianggap pelayanan
hanyalah aktivitas hari Minggu di gereja. Padahal, dunia yang butuh diterangi
mencakup semua bidang kehidupan—hukum dan pemerintahan, bisnis dan ekonomi,
kesehatan dan pendidikan, media, bahkan seni, dan hiburan. Ketika menjumpai
“kegelapan” di negeri, karena di sanalah kesempatan yang sesungguhnya menjadi
terang dunia.
Di manakah Anda dan saya seharusnya berada
agar banyak orang melihat kebenaran dan memuliakan Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar