Pembacaan
alkitab, 2 korintus 2:5-11
... supaya Iblis jangan
beroleh keuntungan
atas kita, sebab kita
tahu apa maksudnya.
(2 KORINTUS 2:11 TB)
Pernakah Anda melakukan kesalahan? Bagaimana
perasaan Anda ketika dalam situasi yang demikian, orang-orang menyerang dan
menyalahkan Anda? Ada dua kemungkinan. Anda akan menyalahkan diri sendiri
secara berlebihan, menarik diri agar tidak melakukan kesalahan baru. Atau, Anda
akan membela diri, berusaha menunjukkan bahwa Anda bukan satu-satunya yang
patut dipersalahkan. Masalah tidak dibereskan secara objektif, hubungan pun
terancam rusak.
Merusak hubungan antar
sesama anggota tubuh Kristus adalah strategi favori Iblis. Ia tahu anak-anak
Tuhan harus saling melengkapi untuk mengerjakan tujuan-tujuan Tuhan di dunia
ini. Paulus sangat menyadarinya. Sebab itu, ia memberi peringatan kepada jemaat
di Korintus. Tersirat dari bacaan kita, mereka sedang memiliki masalah dengan
salah seorang saudara. Teguran demi teguran diberikan. Tapi orang yang bersalah
tidak butuh lebih banyak teguran, melainkan pengampunan dan penghiburan untuk
menolongnya kembali ke dalam persekutuan dan memperbaiki sikapnya (ayat 7). Tanpa
itu ia akan terus terpuruk dengan rasa bersalah dan tidak ditolong untuk
bertumbuh.
“Kasihi dia dengan
sungguh-sungguh,” (ayat 8), adalah nasihat yang juga harus dipraktikkan dalam
komunitas kita hari ini. Tuhan rindu kita saling membangun dalam pekerjaan baik
yang memuliakan Dia. Sebaliknya, Iblis berusaha membuat kita saling menyakiti,
sehingga Tuhan yang kita sembah tidak dihormati orang. Bagaimana kita bersikap
satu sama lain? Kesalahan perlu ditegur, tetapi orang yang bersalah perlu
dirangkul untuk bangkit kembali. Jangan
biarkan Iblis beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya!
Orang yang bersalah membutuhkan pengampunan.
Juga, dorongan untuk kembali hidup memuliakan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar