Pembacaan
alkitab, yohanes 14:1-13
Akulah jalan dan
kebenaran dan
hidup. Tidak ada
seorang pun yang
datang kepada
Bapa, kalau tidak
melalui Aku.
(YOHANES 14:6)
Siapakah Yesus? Jika Anda adalah seorang
kristiani mungkin pertanyaan ini terdengar bodoh. Tentu saja Dia adalah Tuhan
dan Juru Selamat umat manusia. Namun, faktanya, seringkali status ini terlalu
sering disebutkan dengan muatan makna yang beragam. Bagi sebagian orang, kedua
gelar itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Seorang yang secara istimewa dipilih
Tuhan untuk menunjukkan jalan hidup yang benar bagi umat manusia. Yang lain
menganggapnya sebagai Sang Pembuat mukjizat, teladan moral teragung, guru dengan
hikmat yang luar biasa, dan pendiri agama besar yang patut dihormati.
Namun,
pernyataan-pernyataan Yesus tentang siapa diri-Nya jauh dari gambaran itu.
Yesus menyatakan diri-Nya bukan salah satu jalan, bukan seorang penunjuk jalan
tetapi Dia sendirilah jalan kepada Allah (ayat 6). Dia bahkan menyatakan bahwa
diri-Nya adalah perwujudan dari Allah yang tidak bisa dilihat oleh manusia
(ayat 7, 9-11). Ingin tahu seperti apa Allah itu? Lihatlah Yesus! Sebuah
pernyataan yang super radikal, yang bahkan sulit diterima orang pada masa-Nya,
sehingga mereka akhirnya menyeret-Nya ke kayu salib (lihat pasal 19:7).
Pikirkanlah sekali
lagi ketika Anda berkata bahwa Anda memercayai Yesus. Dia menyatakan diri-Nya
sebagai Allah sendiri. Bukan sekadar Tokoh Agung dalam sejarah yang patut
dipelajari dan diteladani hidup-Nya, melainkan Tuhan yang memegang kendali
penuh atas hidup dan mati. Semua perkataan-Nya dapat dipercaya dan harus
ditaati. Di luar Dia, orang tidak mungkin diperdamaikan dengan Allah. Apakah
hidup kita sungguh mencerminkan bahwa kita memercayai Yesus sesuai dengan apa
yang Dia nyatakan?
Yesus bukan hanya Pribadi yang patut diteladani,
melainkan juga Allah yang berkuasa atas hidup dan mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar