Pembacaan
alkitab, lukas 18:31-34
Sebab Ia akan
diserahkan kepada
bangsa-bangsa lain,
diolok-olokkan,
dihina dan diludahi.
(LUKAS 18:32)
Tahukah Anda sebutan favorit Yesus untuk
diri-Nya sendiri? Anak Manusia! Sebutan ini diulang 29 kali dalam Injil Matius,
16 kali dalam Injil Markus, 25 kali dalam Injil Lukas, dan 12 kali dalam Injil
Yohanes. Kalau sebutan Anak Allah diberikan oleh orang lain kepada-Nya, sebutan
Anak Manusia hampir selalu diucapkan oleh Yesus sendiri.
Sebutan ini
mengingatkan kita betapa Yesus benar-benar ikut merasakan apa yang dialami
manusia. Dia lahir dari seorang perempuan muda, memiliki keluarga dan
teman-teman, lengkap dengan berbagai dinamika dalam hubungan dengan mereka. Dia
tahu rasanya lapar dan haus, Dia pernah marah, lelah, dan sedih. Dia membiarkan
diri-Nya diperlakukan tidak adil, dijadikan bahan ejekan, direndahkan
sedemikian rupa, bahkan diludahi! Allah yang datang dalam rupa manusia bukankah
seharusnya disambut, dihormati, dilayani? Namun, Yesus memberi diri sesuai
gambaran yang dinubuatkan oleh para nabi, seorang hamba yang menderita (lihat
Yesaya 52-53). Dia menanggung apa yang tidak bisa ditanggung oleh manusia. Dia
mengalami semua cobaan yang dialami manusia, hanya Dia tidak berbuat dosa
(lihat Ibrani 4:15).
Memiliki seseorang
yang bisa turut merasakan apa yang kita rasakan, betapa menguatkan! Bukankah
itu yang dikomunikasikan Yesus dengan menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia?
Dia sungguh mengerti apa yang saya dan Anda lalui setiap hari: penat, terluka,
hendak menyerah? Pandanglah pada Yesus. Dia telah melalui perjalanan yang sama,
dan mengakhirinya dengan penuh kemenangan. Dia menyediakan kekuatan yang
dibutuhkan bagi tiap orang yang mau datang kepada-Nya, dan mengikut Dia.
Yesus sebagai Anak Manusia membuat kita mengerti
bahwa Allah peduli dan memahami apa yang kita alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar