Pembacaan
alkitab, markus 12:41-44
... janda ini memberi
dari kekurangannya
semua yang
dimilikinya, yaitu
seluruh nafkahnya.
(MARKUS 12:44)
Aada kisah nyata tentang seorang bapak tua
bekas pecandu alkohol di Kalifornia bernama Rings. Sejak menerima Kristus
sebagai Juru Selamat, ia tak pernah lagi memakai nafkahnya untuk membeli
alkohol. Meski hanya tinggal di kabin mobil, ia pun tak berusaha menyewa tempat
tinggal yang lebih baik. Ia memakai semua uangnya untuk membeli bahan makanan
dan memasaknya bagi para tunawisma, sembari bercerita tentang Yesus yang telah
memberi kemerdekaan dalam hidupnya. Ia mengatakan Tuhan-lah yang menyuruhnya
memberi makan orang lain dengan uang yang Dia berikan, karena Tuhan mengasihi
mereka.
Memberikan seluruh
nafkahnya, itu juga yang dilakukan seorang janda yang datang ke Bait Allah.
Persembahannya adalah dua keping mata uang Yahudi yang terkecil nilainya.
Namun, Yesus tahu apa arti uang itu bagi sang janda. Seluruh nafkahnya.
Orang-orang kaya bisa memberikan sebagaian hartanya tanpa terganggu standar
hidupnya. Namun, persembahan janda itu mungkin membuatnya tidak bisa makan
seharian. Belum lama berselang murid-murid mendengar Yesus mengajar hukum yang
terutama, yaitu mengasihi Tuhan dengan totalitas hidup (lihat 12:29-30). Kini,
mereka diajak-Nya melihat orang yang mempraktikkan hukum itu secara nyata.
Kita bisa dengan mudah
memberi waktu dan uang untuk kegiatan-kegiatan berlabel rohani selama ini tidak
mengganggu kehidupan pribadi atau keluarga kita. Tanpa sadar kita membagi ruang
hidup kita menjadi “yang sekuler” dan “yang rohani”, yang “milik kita” dan yang
“milik Tuhan”. Tuhan ingin kita mengasihi-Nya dengan totalitas hidup. Bagaimana
kita akan menerapkan perintah ini?
Tuhan ingin kita mengasihi-Nya secara total.
Semua aspek dalam hidup adalah persembahan kita bagi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar