Pembacaan alkitab, lukas 5:1-11
Kata Yesus kepada
Simon, "Jangan takut,
mulai sekarang engkau
akan menjala manusia"
(LUKAS 5:10B)
Suatu hari sepulang kerja, saya menenteng
tas berisi komputer. Untuk menutup pintu pagar, saya letakkan tas itu sebentar
di teras. Anak saya yang saat itu berusia tiga tahun segera keluar hendak
membantu menjinjing tas itu. Saya memuji niat baiknya, lalu mengangkat komputer
tersebut bersamanya. Sebetulnya lebih baik jika saya mengangkatnya sendiri.
Komputer saya akan sepenuhnya aman. Namun, itu berarti anak saya kehilangan
kesempatan untuk menunjukkan kasihnya dengan berusaha “menolong saya”.
Pengalaman
saya mungkin dapat sedikit mengilustrasikan situasi yang terjadi suatu hari di
Danau Genesaret. Tuhan Yesus melaut bersama Simon Petrus dan mendapatkan ikan
melimpah. Setelah itu, Dia memanggil Petrus menjadi murid-Nya. Jelas bukan
kecakapan Petrus sebagai nelayan yang menghasilkan tangkapan berlimpah. Siang
malam ia sudah berusaha tanpa hasil (ayat 5). Mukjizat itu adalah bukti
kemahakuasaan Yesus. Mengapa Yesus memanggil Petrus melayani bersama, sementara
Dia sebenarnya dapat melakukannya sendiri? Bukankah Dia memang datang untuk
melayani? (Lihat Markus 10:45). Bukankah kerap kali para murid-Nya bukannya
menolong, justru merepotkan-Nya? Sungguh kasih karunia semata jika Dia
menggandeng Petrus dan kawan-kawannya sebagai rekan sekerja-Nya.
Ketika
kita dipercaya melayani Tuhan, ingatlah bahwa kepercayaan itu bukan karena
kemampuan kita. Tuhan dapat melakukan semua hal tanpa melibatkan kita. Atau,
memilih orang lain yang lebih baik dan pandai dibanding kita. Kesempatan
melayani Kristus dimungkinkan semata-mata karena kebaikan Tuhan. Dia ingin agar
kita mengambil bagian dalam tugas mulia-Nya di bumi ini.
Kesempatan melayani adalah anugerah.
Bukan karena kebaikan atau kecakapan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar