Aku heran, bahwa
kamu begitu lekas
berbalik dari pada
Dia, yang oleh kasih
karunia Kristus telah
memanggil kamu, dan
mengikuti suatu injil
lain, yang sebenarnya
bukan Injil.
(GALATIA 1:6-7A)
Menurut cerita, ada kebiasaan untuk di
lingkungan bank untuk melatih pegawainya mengenali uang palsu. Selama beberapa
bulan mereka diminta untuk menghitung uang, yang tentunya asli, dalam jumlah
banyak. Kemudian setelahnya, diselipkan beberapa lembar uang palsu didalam
tumpukan yang harus dihitung. Menarik sekali, dengan mudah para pegawai ini
mengenali uang palsu tersebut. Kebiasaan memegang uang asli menolong mereka
dengan cepat merasakan adanya uang palsu.
Paulus
sangat geram ketika jemaat Galatia dengan mudah menerima suatu pengajaran yang
berbeda dengan yang pernah ia ajarkan. Dengan meudah para pengajar Injil palsu
ini memutarbalikkan kebenaran dan mengacaukan jemaat (ayat 7). Jemaat dengan
cepat menerima dan dikacaukan karena mungkin pengajaran ini memiliki beberapa
kemiripan dengan pengajaran yang pernah mereka terima. Namun, sesuatu yang
mirip tetap bukanlah sesuatu yang asli. Sesuatu yang “agak salah” jelas
bukanlah sesuatu yang benar. Bahkan Paulus tidak segan-segan mengatakan mereka
yang memberitakan Injil yang berbeda itu sebagai”terkutuk” (ayat 8-9).
Seseorang yang menggeser pentingnya salib Kristus dari kehidupan orang percaya,
sesungguhnya sedang merendahkan karya agung Allah.
Terkadang
kita sulit membedakan keaslian atau kepalsuan suatu pengajaran. Apa upaya kita
untuk terhindar dari meyakini pengajaran yang salah? Paling tidak sudahkah kita
secara pribadi tekun bergaul dengan Injil yang murni akan mempermudah kita
mengenali yang tidak murni.
Pemahaman kita akan kebenaran yang asli
akan memampukan kita mengenali pengajaran yang palsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar