Pembacaan alkitab, yakobus 5:1-6
"Jadi sekarang hai
kamu orang-orang
kaya, menangislah
dan merataplah atas
sengsara yang akan
menimpa kamu!"
(YAKOBUS 5:1)
Anda pernah mendengar lagu ciptaan Iwan Fals
yang berjudul Bento? Lagu liriknya
menggambarkan sosok pria bernama Bento dengan rumah real estat, mobil banyak,
dan harta melimpah. Seorang “bos eksekutif dan tokoh papan atas”. Iwan Fals
mendendangkan lagu itu sebagai kritik sosial, karena tokoh kaya itu adalah bos
yang jahat, tukang korup, dan meraih harta kekayaan dengan menyingkirkan rakyat
miskin. Lagu Iwan adalah kritik terhadap pihak penguasa waktu itu, sebuah
peringatan tentang kekayaan.
Peringatan
tentang kekayaan pun menjadi perhatian rasul Yakobus. Peringatannya begitu
keras: orang-orang kaya akan menangis dan meratap karena tumpukan harta mereka
akan hancur (ayat 1-2). Tampaknya di gereja yang menjadi tujuan surat Yakobus,
ada kesenjangan antara yang sangat kaya dan yang sangat miskin (lihat 1:9-11,
2:1-4). Tentu saja, menjadi seorang kristiani yang kaya tidaklah salah. Menjadi
salah jika, sebagaimana disoroti Yakobus, orang kaya tersebut menumpuk kekayaan
untuk dirinya sendiri (ayat 2-3), bahkan dengan cara menindas pekerjanya (ayat
4), lalu hidup dalam kemewahan yang sia-sia (ayat 5), terlebih menghancurkan
hidup orang yang benar (ayat 6). Kekayaan menjadi duka bagi hati Allah ketika
kita meraihnya dengan cara yang salah serta tujuan yang salah.
Bagaimana
kita memperlakukan kekayaan? Hati-hati, agar tidak menumpuk harta di bumi, yang
didasari motivasi tak suci. Apalagi dengan cara yang tak murni. Semua hanya
akan membangkitkan murka Bapa surgawi. Mari berefleksi dan menjaga diri untuk
menjadi murid Tuhan yang berintegritas dan dapat dipercaya dalam hal harta.
Walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar