Jumat, 07 Desember 2012

Hamba Tanpa Nama


Pembacaan alkitab, 2 raja-raja 5:1-19A

Orang Aram pernah
keluar bergerombolan
dan membawa tertawan
seorang anak perempuan
dari negeri Israel. Ia
menjadi pelayan pada
isteri Naaman. Berkatalah
gadis itu kepada
nyonyanya: "Sekiranya
tuanku menghadap nabi
yang di Samaria itu, maka
tentulah nabi itu akan
menyembuhkan dia
dari penyakitnya"
(2 RAJA-RAJA 5:2-3)
Ia seorang kepala bagian rumah tangga di gereja. Setiap Sabtu dan Minggu, ia bertugas menjaga agar semua peralatan elektronik dan perabot tetap rapi dan berfungsi dengan baik. Selain itu, ia juga harus mengatur kebersihan gedung, toilet, dan keteraturan tempat parkir. Ketika ada jemaat yang kurang sabar karena kesulitan parkir, ia dicari untuk dicaci. Hampir tak ada orang menghargai sumbangsihnya, meskipun ibadah nyaris selalu berjalan baik dan lancar. Terlepas dari perlakuan jemaat, ia tetap setia dan sabar melaksanakan tugasnya.

Alkitab juga menyisipkan kisah tentang orang-orang yang tidak dipandang oleh manusia. Inilah keunikan Tuhan yang kerap kali memilih orang kecil dan kurang berarti untuk melaksanakan kehendak-Nya (lihat 1 Korintus 1:27). Di balik mukjizat penyembuhan Tuhan atas diri Naaman, ada jasa seorang gadis kecil yang tak dikenal namanya. Ia hanyalah tawanan yang diperhamba oleh orang Aram, musuh bangsanya. Namun, iman dan kasihnya menggerakkan Naaman yang sakit kusta untuk mencari kesembuhan lewat nabi Tuhan, Elisa. Naaman bahkan kemudian bertekad untuk menyembah hanya kepada Allah Israel (ayat 17).

Semua orang, mulai dari yang paling sederhana dapat dipakai untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Yang dituntut dari kita adalah ketaatan dan kerendahan hati. Ketaatan kita dapat menjadi sarana di tangan Tuhan untuk menggenapi kehendak-Nya. Tidak penting siapa yang memperoleh penghargaan. Yang penting Tuhan dikenal dan dimuliakan.





Tuhan tidak pernah meremehkan yang kecil dan kurang berarti,
asalkan kita melayani-Nya dengan hati tulus dan bersungguh hati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar