Jumat, 07 Desember 2012

Benda Mati yang Sombong


Pembacaan alkitab, yesaya 10:5-19

Adakah kapak
memegahkan diri
terhadap orang yang
memakainya, atau
gergaji membesarkan
diri terhadap orang yang
mempergunakannya?
(YESAYA 10:15)
Sepanjang sejarah, Tuhan memakai manusia sebagai alat untuk menggenapi rencana-Nya. Tuhan dapat memakai siapa pun, baik orang yang percaya maupun orang yang tidak percaya. Raja Asyur contohnya. Ia “dipakai” Tuhan untuk mendidik umat Israel. Sang penguasa ini tengah ada di puncak kejayaannya, meraih kemenangan demi kemenangan, termasuk merebut Israel Utara dan mengangkut segenap penduduknya sebagai tawanan (lihat 2 Raja-raja 17:7-23).

Catatan Alkitab memberitahu kita bahwa kemenangan Asyur bukanlah karena kehebatannya, melainkan karena Tuhan berkenan memakai mereka untuk menghajar umat-Nya yang murtad (ayat 6). Sayangnya, niat hati mereka jahat. Mereka justru membanggakan dan menyombongkan kekuatannya (ayat 7-11). Yesaya mengibaratkan raja Asyur seperti kapak, gergaji, gada, dan tongkat (ayat 15). Benda-benda yang tidak bernyawa dan hanya dapat berguna apabila ada yang menggerakkannya. Ironisnya, benda-benda mati itu sombong, menyangka mereka sendirilah yang hebat. Tuhan murka terhadap kesombongan Asyur. Ketika genap masanya Tuhan memulihkan Israel, segala kemegahan Asyur akan dibinasakan (ayat 12, 16-19).

Apakah kita menyadari bahwa diri kita juga merupakan alat di tangan Tuhan-benda-benda mati tak berdaya sampai Tuhan berkenan menggunakannya bagi tujuan-tujuan-Nya yang mulia? Mari membangun sikap hati yang benar sebagai “benda-benda mati” yang tak semestinya sombong. Ketika diberi kesempatan melayani, kita mengerjakannya dengan segenap hati. Ketika dikaruniai keberhasilan, kita bersyukur dan menghormati Tuhan yang lelah berkenan memakai kita.




Tuhan, tiap kesempatan dan keberhasilan adalah karya-Mu.
Jagai hatiku agar selalu kagum hanya pada-Mu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar